Bengkulu (Humas) - Dalam upaya menyukseskan pemberangkatan jamaah haji Provinsi Pengkulu, persiapan berbagai lini dilakukan, diantaranya adalah penyerahan ID card kepada 65 orang Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Kegiatan Pemberangkatan Jamaah Haji Provinsi Bengkulu pada Embarkasi/Debarkasi Haji Antara Bengkulu Tahun 1444 H/2023 M Program Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun Anggaran 2023.
ID card panitia diserahkan oleh perwakilan Bidang Haji dan Umroh Kanwil Kemenag Prov. Bengkulu H. Nahwan Effendi, M.Ag kepada masing-masing panitia di Sekretariat Pemberangkatan Jamah Haji Provinsi Bengkulu, Jumat (9/6).
Disamping penyerahan ID card panitia, pada hari Jumat H-1 keberangkatan jamaah haji ini juga telah dilakukan penyerahan ID PAS Bandara dari otoritas Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu kepada 45 orang petugas haji dan 10 orang tamu yang berkepentingan. ID PAS Bandara ini sebagai akses petugas menuju area steril keberangkatan.
Kendaraan angkut koper pun tak luput dari inspeksi untuk memastikan kendaraan siap sedia beroperasi, dimana pada hari Jumat ini akan masuk koper jamaah dari Kota Bengkulu, Kab. Lebong, dan Kab. Benteng.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Prov. Bengkulu DR. H. Intihan, M.Ag mengatakan, semua teknis persiapan keberangkatan jamaah haji mesti tuntas pada H-1 ini, jamaah haji Provinsi Bengkulu harus sukses berangkat menuju Kota Suci Mekah.
"Segala teknis penunjang keberangkatan dipersiapkan, sinergi berbagai pihak dilakukan, hari ini ID card panitia dan ID PAS Bandara telah diserahkan, inspeksi kesiapan kendaraan pengangkut koper, kesiapan asrama haji menampung jamaah, dan akses bandara dipastikan sudah siap" kata Intihan.
Sementara itu Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu DR. H. Muhammad Abdu, S.Pd.I., M.M. mengatakan "Semaksimal mungkin kami berupaya memberikan pelayanan prima kepada Jamaah Haji Provinsi Bengkulu, banyak tantangan dalam pelayanan ini, berbagai latar belakang jamaah dengan berbagai karakter personel jamaah mesti dilayani dengan baik, mereka pergi untuk beribadah di negeri nun jauh di sana, pelayanan prima dari Kementerian Agama adalah harga mati" (js)