Bengkulu (Informasi dan Humas) 14/3 - Pendidikan berbasis Islam harus senantiasa berlandaskan pada Al-Quran sebagai sumber dari segala ilmu, kata Menteri Agama RI, DR.H.Suryadharma Ali,M.Si saat memberikan sambutan dalam peresmian perubahan alih status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Bengkulu menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu di Gedung Gunung Bungkuk Eks MTQN XXIII Kota Bengkulu, Rabu (13/3).
"Ilmu yang terkandung dalam Al-quran itu semuanya bersumber dari Allah SWT untuk kemajuan di dunia dan akherat sehingga jangan pernah mengkotak-kotakan ilmu dalam satu sisi saja" kata Suryadharma Ali yang disaksikan ribuan undangan yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut dia, Keterbatasan lulusan IAIN menguasai segala bidang ilmu selama ini merupakan kesalahan lama yang harus diperbaiki oleh generasi sekarang, sehingga bisa bersaing dengan perguruan tinggi modern lainnya.
Lulusan IAIN ke depan harus mampu menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, terutama dari segi kebutuhan sehari-hari seperti mengatasi kekurangan pangan dan air bersih. "Sangat banyak potensi sumber alam yang bisa digali menjadi kebutuhan manusia baik dari segi perikanan, pertambangan, perkebunan dan pertanian," ujarnya.
Untuk itu ia berharap, alumni IAIN bukan hanya mampu menguasai ilmu agama dan berdakwah saja tetapi lebih luas mampu menguasai segala ilmu baik sains, teknologi dan berbagai bidang ilmu lainya sebagaimana yang telah diajarkan dalam Al-Quran.
"Lulusan IAIN ke depan jangan hanya bisa menjadi penceramah saja, tapi lebih luas mampu berpikir untuk menjadi birokrat atau ahli teknologi modern yang sejajar dengan perguruan tinggi lainnya" tegasnya.
Selain itu, SDA juga mengatakan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Bengkulu harus menjadi pelopor demokrasi bermoral Islam dengan menjadi benteng masuknya ajaran agama yang sesat dan membentengi perbuatan tercelah di luar ajaran agama Islam.
Untuk mengikuti persaingan tajam itu sumber daya manusia harus ditempa sejak sekarang melalui berbagai perguruan tinggi termasuk mahasiswa yang tengah menempuh ilmu di IAIN Bengkulu, ujarnya.
Sebelumnya, Rektor IAIN Bengkulu Dr. Sirajudin, M.Ag dalam sambutannya mengatakan setelah STAIN Bengkulu berubah status menjadi IAIN pada awal tahun 2012 lalu yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2012, minat masyarakat untuk belajar di IAIN Bengkulu cukup tinggi.
Hal tersebut terbukti pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012-2013 tercatat ada 1.500 mahasiswa baru dari berbagai jurusan, dan dengan penambahan itu seluruh mahasiswa IAIN Bengkulu menjadi 4.300 orang.
Sedangkan tenaga pengajar 138 dosen, terdiri atas 13 dosen strata satu dan dua serta doktor dan calon dosen tercatat 117, sejak 2003 sudah dipersiapkan rata-rata lulusan strata dua (S2) dan telah mendorong dosen S2 menempuh pendidikan menjadi Doktor (S3).
"IAIN Bengkulu saat ini memiliki tiga fakultas dan program pasca sarjana (S2) dan 16 program studi (prodi), fakultas yang ada saat ini antara lain fakultas Syari,ah dan ekonomi Islam dan tahun ini akan dibuka lagi satu program studi baru," ujarnya.
Penulis:Jaja Editor :H.Nopian Gustari
"Ilmu yang terkandung dalam Al-quran itu semuanya bersumber dari Allah SWT untuk kemajuan di dunia dan akherat sehingga jangan pernah mengkotak-kotakan ilmu dalam satu sisi saja" kata Suryadharma Ali yang disaksikan ribuan undangan yang hadir dalam acara tersebut.
Menurut dia, Keterbatasan lulusan IAIN menguasai segala bidang ilmu selama ini merupakan kesalahan lama yang harus diperbaiki oleh generasi sekarang, sehingga bisa bersaing dengan perguruan tinggi modern lainnya.
Lulusan IAIN ke depan harus mampu menciptakan teknologi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, terutama dari segi kebutuhan sehari-hari seperti mengatasi kekurangan pangan dan air bersih. "Sangat banyak potensi sumber alam yang bisa digali menjadi kebutuhan manusia baik dari segi perikanan, pertambangan, perkebunan dan pertanian," ujarnya.
Untuk itu ia berharap, alumni IAIN bukan hanya mampu menguasai ilmu agama dan berdakwah saja tetapi lebih luas mampu menguasai segala ilmu baik sains, teknologi dan berbagai bidang ilmu lainya sebagaimana yang telah diajarkan dalam Al-Quran.
"Lulusan IAIN ke depan jangan hanya bisa menjadi penceramah saja, tapi lebih luas mampu berpikir untuk menjadi birokrat atau ahli teknologi modern yang sejajar dengan perguruan tinggi lainnya" tegasnya.
Selain itu, SDA juga mengatakan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Bengkulu harus menjadi pelopor demokrasi bermoral Islam dengan menjadi benteng masuknya ajaran agama yang sesat dan membentengi perbuatan tercelah di luar ajaran agama Islam.
Untuk mengikuti persaingan tajam itu sumber daya manusia harus ditempa sejak sekarang melalui berbagai perguruan tinggi termasuk mahasiswa yang tengah menempuh ilmu di IAIN Bengkulu, ujarnya.
Sebelumnya, Rektor IAIN Bengkulu Dr. Sirajudin, M.Ag dalam sambutannya mengatakan setelah STAIN Bengkulu berubah status menjadi IAIN pada awal tahun 2012 lalu yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2012, minat masyarakat untuk belajar di IAIN Bengkulu cukup tinggi.
Hal tersebut terbukti pada penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2012-2013 tercatat ada 1.500 mahasiswa baru dari berbagai jurusan, dan dengan penambahan itu seluruh mahasiswa IAIN Bengkulu menjadi 4.300 orang.
Sedangkan tenaga pengajar 138 dosen, terdiri atas 13 dosen strata satu dan dua serta doktor dan calon dosen tercatat 117, sejak 2003 sudah dipersiapkan rata-rata lulusan strata dua (S2) dan telah mendorong dosen S2 menempuh pendidikan menjadi Doktor (S3).
"IAIN Bengkulu saat ini memiliki tiga fakultas dan program pasca sarjana (S2) dan 16 program studi (prodi), fakultas yang ada saat ini antara lain fakultas Syari,ah dan ekonomi Islam dan tahun ini akan dibuka lagi satu program studi baru," ujarnya.
Penulis:Jaja Editor :H.Nopian Gustari