Bengkulu (Humas) – Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) Provinsi Bengkulu menyelenggarakan sosialisasi sebagai persiapan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV yang akan dilaksanakan di Papua Barat Tahun 2025. Sosialisasi digelar di Xtra Hotel, Tanah Patah, Kota Bengkulu pada 25 Juni 2025. Hadir dalam sosialisasi diantaranya Aril SP. Ondang, Sekretaris LPPD Provinsi Bengkulu, Soleman M. Geradus, Ketua LPPD Kota Bengkulu, Pembina, Pelatih, dan sekitar 22 perwakilan umat dan Lembaga di lingkungan Kota Bengkulu.
Aril Ondang mengatakan Pesparawi 2025 harus dipersiapkan dari sekarang. Persiapan ini tentu saja berkait dengan pelatihan vokal dan fisik bagi peserta, persiapan pendanaan, dan berbagai teknis lain mengingat jarak antara Bengkulu dengan Papua Barat tidaklah pendek.
"Waktu satu tahun kiranya membuat kita lebih siap untuk mengikuti pesparawi mendatang,” imbuhnya.
Mastiur Purba, dalam berbagai kesempatan menyatakan mendukung penuh anak-anak muda, talenta berbakat Kristen, untuk menyumbangkan kemampuan terbaiknya pada ajang unjuk bakat ini. Pemuda gereja dan orang-orang muda Kristen memiliki kesempatan dan dapat mengikuti seleksi yang diadakan oleh LPPD.
“Pesparawi diadakan untuk mempersatukan orang-orang muda dari berbagai daerah, memupuk rasa toleransi, dan merayakan cinta kepada Sang Pencipta,” ujar Mastiur.
Sesuai arahan dari Direktur Jenderal Bimas Kristen Kemenag RI, bahwa Pesparawi bukan hanya ajang untuk menunjukkan bakat, Pesparawi menjadi sarana penguat persatuan dan moderasi di Indonesia. Masyarakat Kristen menjadi lebih mengerti makna persaudaraan baik dengan sesama Kristen maupun dengan sesama dari Agama lain. Pesparawi juga menjadi pendorong lestarinya budaya Nusantara. Tim pesparawi dan peserta lomba akan membawakan busana daerah, syair dan lagu bernuansa Daerah, serta unsur budaya lain dalam berbagai tangkai lomba. Kontingen yang dibawa berasal dari masyarakat Kristen dan pemuda Kristen di lingkungan Kota Bengkulu.
"Pemerintah berupaya mendukung perhelatan ini agar mendatangkan kemaslahatan umat,” tambah Mastiur.
Pengurus LPPD mendapatkan kewenangan untuk merekrut, mempersiapkan, dan melakukan evaluasi terhadap persiapan yang dilakukan. Kemenag memaksimalkan pembinaan kepada LPPD agar Lembaga ini senantiasa mampu bekerja secara optimal. Pembimas Kristen mengajak peserta sosialisasi agar memahami bahwa Pesparawi semata untuk memuliakan Tuhan, siapapun punya peran dan dapat mendukung suksesnya acara ini. Acara ini tidak akan mendapatkan manfaatnya tanpa dukungan dari gereja-gereja. Kiranya gereja-gereja dapat menjadi penopang perhelatan ini. Thomas Julianto, Tokoh Muda Kristen Bengkulu, mengatakan ini pertama kalinya mengikuti sosialisasi Pesparawi. Menyambut baik upaya Pemerintah dalam membina toleransi dan moderasi melalui Pesparawi.