Kemenag Benteng: Peringati Tahun Baru Sebagai Intropeksi Diri, Bukan Ajang Berbuat Maksiat

Bengkulu (Informasi dan Humas) 28/12- Didalam ajaran Agama Islam perayaan tahun baru hanyalah terjadi satu kali dalam satu tahun yaitu, perayaan Tahun Baru Islam setiap Tanggal 1 Muharram pada Tahun 2015 yatu jatuh pada Tanggal 14 otober tepat pada 1437 Hijriah lalu. Sementara itu tepat pada tanggal I Januari 2016 adalah peringatan tahun baru masehi.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah Drs. H. Ajamalus, MH, mengatakan. Bukanya kita sebagai umat islam tidak boleh untuk merayakan tahun baru masehi tersebut, namun janganlah peryaan menyambut tahun baru masehi tersebut hendaknya dijadikan sebagai ajang Intropeksi diri kita dalam menjalankan kehidupan dalam setahun yang lalu.

Intropeksi diri adalah merubah prilaku dan kebiasaan kita dari yang kurang baik, menjadi lebih baik, terutama dalam beribadah, kalau selama ini kita belum sempurna beribadah, hendaknya pada tahun berikutnya ibdah kita kepada Allah lebih ditingkatkan lagi.

Namun dewasa ini peringatan tahun baru banyak kita saksikan bersama sebagai ajang gembiraria, berpesta pora, dan lebih buruk lagi sebagai ajang kemaksiatan terutama bagi kaum remaja. Ini terbukti pada setiap tahun media memberitakan terjadi kriminalitas dan sek babas oleh kaum remaja.

Untuk itu sangat disayangkan kalau perayaan tahun baru masehi dijadikan ajang yang tidak baik dan berbau maksiat. Untuk itu Kemenag Benteng Ajamalus mengajak masyarakat dan Remaja terutama di Beteng Jadikan Tahun Baru Masehi 2016 sebagai sarana Intropeksi diri menuju kebaikan, Paparnya ketika ditemui disela-sela acara Gelar Operasi Gabungan Lilin Nala di Halaman Polres Bengkulu Utara Rabu 23/12 lebih kurang pukul 08.00 Wib.

Penulis : Guntur **
Redaktur: H.Nopian Gustari


TERKAIT

Wilayah LAINNYA