BENGKULU (HUMAS) --- Lia Jauharatul Afifah, S.Pd.I, guru Mata Pelajaran (MP) Bahasa Inggris Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Miftahul Jannah Desa Karang Jaya Kecamatan Selupu Kabupaten Rejang Lebong (RL) berhasil terpilih mengikuti Program Pertukaran Guru 2022.
Lia satu-satunya mewakili dari Provinsi Bengkulu yang berhasil lolos berkesempatan menempuh pendidikan selama enam bulan dari Bulan Agustus hingga Desember melalui program Fulbright Distinguished Awards In Teaching Program For Internasional Teachers (Fulbright Dai) Fellowship di Amerika Serikat (AS) tahun 2022 tersebut.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr. H. Zahdi Taher.,M.H.I didampingi Kabag Tata Usaha Drs. H. Hamdani, M.Pd, Kabid Pendmad Drs. M. Soleh, M.Pd dan Kakan Kemenag RL Dr. H. Nopian Gustari menyampaikan apresiasi kepada Lia yang sudah menunjukkan jati dirinya mewakili Bumi Raflesia mengikuti ajang pertukaran guru di AS.
‘’Mudah-mudahan terpilihnya Lia ini dapat menjadi inspirasi bagi guru lain dalam mengapai prestasi,’’ ungkap Kakanwil ketika memberikan penghargaan usai upacara bulanan di Halaman Kanwil Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu. Senin, (18/7/2022).
Kakanwil berharap prestasi ini terus dipertahankan. Karena meskipun Madrasah swasta yang terletak dipinggiran kawasan kaki Bukit Kaba Kabupaten Rejang Lebong, tidak melunturkan semangat wanita ini untuk berinovasi dalam menerapkan pola pengajaran pada peserta didiknya agar pengetahuan yang ditransefernya mudah diserap oleh siswa-siswi di Madrasah tempat ia mengajar.
‘’Program ini selain meningkatkan kemampuan guru, juga diharapkan dapat meningkatkan kompetensinya dalam mengajar. Artinya ini merupakan kesempatan yang baik yang harus dimanfaatkan oleh Lia, sekali lagi kami mengucapkan selamat semoga sukses,’’ pesan Kakanwil.
Sementara itu dikesempatan yang sama, Lia Jauharatul Afifah, S.Pd.I, didampingi Kepala MAS Miftahul Jannah Reka yulianti. Spd. I mengaku bersyukur atas capaian prestasi yang diraih ini. Karena dia sebelumnya tidak menduga, bisa terpilih sebagai duta dari empat Provinsi yang berangkat menuju AS.
‘’Awalnya saya iseng. Karena tidak percaya seorang guru Madrasah Swasta yang terletak dipingiran kota, yang masih minim pengetahuan, sarana dan prasarana Madrasah bisa lolos mengikuti pertukaran guru Madrasah. Namun dengan niat yang tulus, saya mencoba mendaftarkan diri dan alhamdulilah lolos,’’ beber Lia.
Apalagi diakuinya, hanya empat provinsi yang terpilih. Selain Bengkulu, ada Provinsi Aceh, Maluku, Kupang NTT. Artinya Lia berjanji akan mengikuti ajang ini dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat
membentuk dan mengembangkan model pengembangan pendidikan multicultural diantara budaya yang berbeda.
‘’Mudah-mudahan sepulangnya saya mengikuti pertukaran guru dapat menerapkan
metode pelajaran yang baik bagi anak-anak Madrasah. Sehingga mereka diharapkan termotivasi untuk dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT), karena saya merasa prihatin dengan pengaruh lingkungan dan ekonomi membuat anak-anak patah semangat melanjutkan ke PT,’’ demikian Lia.
Penulis : Tatang Wss --- Fhotografer : Arsuk Effendi.