Bengkulu (Inmas) 27/03 - Suatu bingkisan istimewa dan merupakan oleh – oleh berharga bagi kalangan Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Rejang Lebong terkhusus unit kerja Kantor Urusan Agama (KUA) Curup Timur.
Hal apakah itu? Jawabannya, mengenai hasil Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) mengenai forum pertemuan yang diwakilkan Penyuluh Agama ASN Se – Indonesia di DKI Jakarta belum lama ini.
Berdasarkan informance disampaikan Penyuluh Agama Aparatur Sipil Negara di unit kerja KUA Curup Timur Epa Laili,S.Ag didepan forum rapat internal PAI Non PNS kemarin Jum’at (24/3) bahwa, dari hasil Rakornas yang ia ikuti kemarinnya ada pembelajaran ilmu yang berharga mutlak ditelurkannya pada segenap PAI Non PNS Kabupaten Rejang Lebong.
“Ya dari hasil Rakornas ini yang paling penting dan pokok yakni metode pembelajaran praktik belajar dasar ilmu mengenal huruf hijaiyah yang dikenal dengan istilah metode KIBAR. KIBAR ini singkatan dari Kreatif, Inovatif, Berilian, Aktif dan Religius. Metode KIBAR ini juga telah dipelopori dan diterapkan secara formula oleh yayasan pondok pesantrennya KH. Ustadz Yusuf Mansur,MA di DKI Jakarta tersebut dengan penulis sekaligus penyusun buku praktis metode KIBARnya yakni Ibu Hj. Erweesbe Maimanati,SH.I,” jelas Epa pada Jum’at (24/3) kemarin diruang forum rapat internal PAI Non PNS.
Dikatakan juga Epa, metode praktis dengan system pembelajaran KIBAR ini sangat efektif dan mudah dipahami oleh anak – anak didik TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) disetiap Kelurahan / Desa.
“Ya benar. Metode KIBAR ini sangat praktis. Cukup membutuhkan waktu lebih kurang 4 ½ bulan (empat setengah bulan), Insya Allah anak didik TPQ kita sudah tuntas dan lancar mengenal dan membaca huruf hijaiyah atau ayat – ayat dasar Al-Qur’an tersebut yang jika lazimnya pada metode terdahulu yakni Iqro” ujar Epa kembali dengan semangat penjelasannya. (Aditya)
Redaktur : H. Rolly G