FKUB adakan Temu Lintas Agama Pemuda Milenial Kota Bengkulu

Kota Bengkulu (Humas) 14/09-Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bengkulu melaksanakan acara Temu Lintas Agama Pemuda Milenial Kota Bengkulu. Mengangkat tema “Membangun Kebersamaan dalam Perbedaan Demi Kerukunan Umat Beragama”. Diikuti oleh 60 orang peserta, yang merupakan para pemuda perwakilan agama di Kota Bengkulu yang diakui Indonesia yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha.

Acara dibuka langsung oleh Ketua FKUB Kota Bengkulu, Buya H. Yul Kamra, M.Pd. dan turut dihadiri oleh Walikota Bengkulu yang diwakili oleh Plt. Kadis Kesbangpol Kota Bengkulu, Fenny Rahmayani. Kakan Kemenag Kota Bengkulu yang diwakili Kasi Bimas Islam, H. Rolly Gunawan, M.H.I. Kapolres Bengkulu yang diwakili AKP. Firmansyah. Dandim 0407 yang diwakili Kasdim, Letkol. Kav. Budiman. Perwakilan Kajari Bengkulu dan perwakilan Ketua PN Bengkulu.

Adapun pemaparan materi yang dipandu Sekretaris FKUB Kota Bengkulu, H. Julisman, M.Pd. sebagai moderator menampilkan 3 pemateri. Materi pertama disampaikan oleh Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Bengkulu, H. Rolly Gunawan, M.H.I. yang menyampaikan jika Kemenag itu bukan hanya tentang agama Islam tapi merupakan Leading Sector Pembinaan Umat di Indonesia. Adapun 2 program utama Kemenag di bidang keagamaan adalah toleransi dan moderasi beragama.

Materi kedua disampaikan oleh Plt. Kadis Kesbangpol Kota Bengkulu, Fenny Rahmayani, yang menyampaikan materi tentang upaya Pemda Kota Bengkulu dalam menjaga kerukunan umat beragama. Sesuai visi Kota Bengkulu menciptakan masyarakat religius dan bahagia, serta misi menciptakan masyarakat sehat, cerdas dan berakhlak mulia.

Materi terakhir disampaikan Ketua FKUB Kota Bengkulu, Buya H. Yul Kamra, M.Pd. yang menyampaikan materi tentang program, visi dan misi FKUB Kota Bengkulu.

Selepas materi dilaksanakan sesi tanya jawab. Kemudian peserta dibagi menjadi 2 kelompok. Dimana, masing masing kelompok dituntut berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi mereka mengenai harapan kedepannya terhadap FKUB khususnya dalam hal pembangunan keagamaan pemuda.

Dari diskusi ini diperoleh kesimpulan, jika saat ini organisasi keagamaan pemuda tidak lagi berjalan dan berkembang seperti dulu. Pemuda seperti kehilangan daya tariknya untuk aktif di organisasi. Misalnya Remaja Islam masjid (Risma) ataupun organisasi pemuda agama lainnya sudah jarang terdengar. Diharapkan kedepannya FKUB dapat menjadi wadah untuk mengaktifkan kembali organisasi keagamaan pemuda seperti ini. (Popi)


TERKAIT

Wilayah LAINNYA