DWP Kemenag Benteng Maknai Hari Kartini

Bengkulu (Informasi dan Humas) 22/4- Setiap Tanggal 21 April kita sebagai warga negara Indonesia khususnya perempuan merayakan Hari Kartini, dari tahun ke tahun sejauh yang kita ingat setiap hari Kartini disekolah diwajibkan memakai pakaian adat daerah dari berbagai pelosok tanah air atau kegiatan‐kegiatan yang berkaitan dengan kewanitaan. Dimana kaum perempuan bisa sekolah setinggi‐tingginya, dan mendapatkan hak yang sama dengan kaum pria, ugkap Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah Drs. H. Ajamalus, MH, melalui Ketua Darmawanita Persatuan (DWP) Kemenag Bentengn Ili Mirza ketika dihubungi fia Telfon Selasa, 21 April 2015 pada pukul 08.30 WIB. 

Justru setelah sekian lama kondisi kaum perempuan saat ini masih banyak yang jauh dari harapan, ada yang mandiri seolah‐olah bisa hidup tanpa kaum pria,atau kaum perempuan menjadi budak di negeri orang dan menjadi bahan pelecehan atau diperjual belikan. Yang seharusnya adalah kesetaraan,saling menghormati, saling mendukung, dan saling menjaga kebebasan secara manusiawi.

Di dalam keluarga, di dalam pekerjaan, di dalam masyarakat, masih banyak kita lihat ketidak adilan yang diterima oleh kaum perempuan.Tapi apakah sebagai perempuan harus diam diperlakukan seperti itu?. Nasib kita sebagai kaum perempuan ada ditangan kita sendiri,jadi perlihatkan kalau kaum perempuan itu tidak lemah dan mempunyai kekuatan untuk melebihi kaum pria tapi tidak lepas dari tanggung jawab terhadap keluarga, pekerjaan, dan masyarakat sebagai kodratnya kaum perempuan untuk merawat dan menjaga anak-anak mereka dan mendampingi suami dalam keluarga.

Semoga makna Kartini ditahun ini dan juga tahun‐tahun mendatang bukan sekedar memperingati dengan kegiatan‐kegiatan tapi muncul Kartini‐Kartini baru yang melegenda seperti Ibu Kartini. Sebuah bangsa akan maju tergantung pada kualitas perempuan.Dan dibalik suksesnya sebuah keluarga biasanya ada seorang perempuan yang kuat, dan tabah memikul beban sebagai seorang istri, seorang ibu, seorang karyawati dan seorang wanita yang baik berkepribadian.

Habis Gelap Terbitlah Terang ( Door Duisternis tot Lich ) merupakan sebuah buku kumpulan surat-surat Kartini yang di kirimkan kepada sahabat-sahabatnya di Belanda. Buku tersebut merupakan bukti begitu besar keinginan seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya.

Sebagai penghormatan atas jasa-jasanya sebagai pelopor kebangkitan perempuan, Presiden Soekarno menetapkan tanggal 21 April sebagai hari lahir Kartini dan sekaligus juga menetapkan Raden Adjeng Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional yang di peringati setiap tahun. Dan sekarang di kenal dengan Hari kartini, Papar Ili.

Penulis : Guntur/C **
Redaktur: H.Nopian Gustari


TERKAIT

Wilayah LAINNYA