Bengkulu (Humas) - Asrama putri Pondok Pesantren Nurul Quran Kabupaten Lebong terbakar. Pondok Pesantren Nurul Quran adalah salah satu pondok pesantren di Indonesia yang menjadi pilot project usaha kemandirian pesantren yang memiliki usaha budidaya lebah madu trigona. Kebakaran yang terjadi pada hari Sabtu (29/7) ini berlangsung cepat, mengingat bangunan asrama seutuhnya terbuat dari kayu. Berkat aksi cepat tanggap penghuni pesantren, warga sekitar dan pemadam kebakaran, kobaran api tidak merambat ke bangunan sekitar, terutama masjid yang juga terbuat dari kayu posisinya tidak jauh bersebelahan.
Minggu (30/7) Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu H. Muhammad Soleh, M.Pd beserta rombongan datang mengunjungi pesantren Nurul Quran. Ungkapan duka cita dan bantuan materil disampaikan Muhammad Soleh kepada Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Quran Ustadz Nanang Tantowi.
"Kami turut berduka atas musibah kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Nurul Quran, dibalik musibah ini kami mengapresiasi kekompakan dan aksi sigap bahu membahu menyikapi musibah saat kebakaran berlangsung, pasca kebakaran pun silih berganti tamu berdatangan mengungkapkan duka cita, demikian pula bantuan materi, ini menandakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren Nurul Quran ini diterima dengan baik di tengah masyarakat," kata Muhammad Soleh.
"Semua ada hikmahnya, tabah menghadapi musibah dan semoga segera terbangun asrama pengganti yang lebih baik lagi" lanjutnya.
Sementara itu Ust. Nanang Tantowi mengisahkan, asrama yang terbakar ini adalah asrama rintisan pendirian pondok pesantren yang mulai dibangun tanggal 13 Oktober 2019 lalu. "Asrama ini dibangun saat merintis pendirian pesantren dulu, sudah banyak kisah dilalui bersama bangunan kayu itu, usianya berakhir di bulan Juli tahun 2023 ini" ujar Ust. nanang menerawang.
"Tidak ada korban jiwa di musibah ini, namun ada korban luka warga tetangga kita tertimpa seng bangunan, kulit juga melepuh ketika berusaha masuk ke dalam asrama saat terbakar hebat untuk memastikan tidak ada santri di dalam asrama, warga yang terluka atas aksi heroiknya ini juga telah diobati" terangnya.
Adapun kediaman santriwati, hikmah silaturrahmi yang baik banyak tawaran warga sekitar untuk menempatkan santriwati di rumahnya, namun melihat keefektifan operasional pendidikan, maka dipilih rumah warga yang tepat berada di depan pesantren.
Pesantren Nurul Quran memiliki usaha budidaya lebah madu trigona yang tentu saja bertebaran kotak lebah dan taman bunga. Musibah kebakaran ini tidak berdampak signifikan terhadap aset usaha pondok pesantren, ditemukan 3 kotak sarang lebah madu trigona musnah dan bebungaan layu di sekitar asrama.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada kami, kami tidak memiliki daya untuk membalas budi semua kebaikan ini, semoga Allah memberikan pahala dan ganjaran berkah yang berlimpah, aamiin," kata Ust. Nanang.(js)