Pendidikan Madrasah

Ratusan Siswa MTSN 1 BU dengarkan Tausyah Tentang Sejarah Nabi Ibrahim dan Keluarga

 Ratusan Siswa-siswi MTsN 1 Bengkulu Utara mengikuti Tausiyah Hari Arafah yang disampaikan oleh Ustad Ali Imran, SHI, Selasa, 21 Agustus 2018.

 Tausiyah yang dilaksanakan di halaman MTsN 1 Bengkulu Utara tersebut diikuti oleh seluruh siswa-siswi MTsN 1 Bengkulu Utara dan seluruh dewan guru serta Tata Usaha.

 Kepala MTsN 1 Bengkulu Utara, Jemi Sundaya, M.Pd menuturkan bahwa dalam Kepsempatan Tausyiah kali ini, MTsN 1 Bengkulu Utara sengaja mengundang salah satu Ustad terbaik yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara untuk memberikan siraman rohani kepada Siswa-siswi MTsN 1 Bengkulu Utara tentang  Sejarah Nabi Ibrahim dan Keluarganya.

 Jemi berharap dengan diselenggarakanya Tausiyah yang mengangkat tema Sejarah Nabi Ibrahim ini, Siswa-siswi MTsN 1 Bengkulu Utara bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari sejarah tersebut sehingga bisa menjadi pedoman untuk kedepanya.

 Sementera itu, Ustad Ali Imran dalam ceramah singkatnya mengatakan bahwa banyak pelajaran yang yang bisa dipetik dari sejarah perjalanan Nabi Ibrahim beserta keluarganya, salah satunya adalah tentang Ibadah Qurban yang sampai saat ini dilakukan oleh seluruh umat muslim diseluruh penjuru dunia saat hari raya Idul Adha.

 Diungkapkan Ali Imran dalam Ceramahnya bahwa sewaktu Nabi Ismail mencapai usia remajanya Nabi Ibrahim a.s. mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih Ismail puteranya. Dan mimpi seorang nabi adalah salah satu dari cara-cara turunnya wahyu Allah , maka perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim

 Lebih lanjut Ustad Ali mengisahkan bahwa  Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika diberitahu oleh ayahnya maksud kedatangannya kali ini tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang berkata kepada ayahnya:" Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah.

 Saat penyembelihan yang mengerikan telah tiba. Diikatlah kedua tangan dan kaki Ismail, dibaringkanlah ia di atas lantai, lalu diambillah parang tajam yang sudah tersedia dan sambil memegang parang di tangannya, akan tetapi apa daya, parang yang sudah demikian tajamnya itu ternyata menjadi tumpul dileher Nabi Ismail dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan sebagaimana diharapkan.

 Dalam keadaan bingung dan sedih hati, karena gagal dalam usahanya menyembelih puteranya, datanglah kepada Nabi Ibrahim wahyu Allah dengan firmannya:" Wahai Ibrahim! Engkau telah berhasil melaksanakan mimpimu, demikianlah Kami akan membalas orang-orang yang berbuat kebajikkan ."Kemudian sebagai tebusan ganti nyawa Ismail telah diselamatkan itu, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim menyembelih seekor kambing yang telah tersedia di sampingnya dan segera dipotong leher kambing itu oleh beliau dengan parang yang tumpul di leher puteranya Ismail itu. Dan inilah asal permulaan sunnah berqurban yang dilakukan oleh umat Islam pada tiap hari raya Aidiladha di seluruh pelosok dunia. (Ewin Sumarti, SP)


TERKAIT

Pendidikan LAINNYA