Mukomuko—(Humas) Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Salah satu ciri profil pelajar pancasila adalah pengembangan karakter semangat gotong royong yang sudah menjadi budaya khas bangsa Indonesia dalam mempererat hubungan sosial.
Pelajar Indonesia diharuskan memiliki kemampuan bergotong-royong,yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan.Melalui praktik gotong royong, siswa akan belajar untuk berkomunikasi,bekerjasama,dan membangun hubungan baik dengan orang lain.
Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut, beberapa hari yang lalu MTsN 2 Mukomuko Kampus 2 melibatkan siswa-siswi dalam pembuatan lubang sampah di area halaman belakang madrasah. Lubang yang berukuran 3 x 3 meter itu dibuat oleh siswa dengan bergotong royong secara bergantian.
‘‘Lokasi pembuatan lubang sampah berada di halaman belakang dengan ukuran 3x3 meter. Pelaksanaannya secara bergantian dengan memanfaatkan jadwal (jam) P5 di setiap kelas,“ ujar salah satu guru pendamping P5, Eko Gilang Saputro, S.Pd.,Gr. Sabtu (14/09/2024).
Dalam proses pelaksanaannya, dewan guru turut mendampingi siswa dan terjun langsung dalam proses pembuatannya. Dalam kegiatan tersebut, guru juga memastikan siswa dapat menerapkan elemen-elemen penting dalam kegiatan gotong royong. Pertama, kolaborasi.Kemampuan yang dimiliki siswa untuk bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain.
Pada tahap ini ,siswa diharapkan terampil untuk bekerjasama dan melakukan koordinasi demi mencapai tujuan bersama dengan mempertimbangkan keragaman latar belakang setiap anggota kelompok. Siswa mampu merumuskan tujuan bersama, menelaah kembali tujuan yang telah dirumuskan, dan mengevaluasi tujuan selama proses bekerjasama.
Kedua,kepedulian.Pelajar Pancasila memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan sosial. Ia tanggap terhadap kondisi yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi yang lebih baik. Ia merasakan dan memahami apa yang dirasakan orang lain.
Ketiga Berbagi, kemampuan memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama, serta mau dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat.
Tujuan yang telah dicapai atau hasil dari kegiatan gotong royong yang berupa lubang tempat pembuangan sampah tersebut harapannya dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menjaga kebersihan lingkungan madrasah. Selain itu, nilai-nilai luhur yang ada dalam kegiatan tersebut harapannya dapat tumbuh dalam diri siswa seperti sikap kerjasama yang tinggi, menjunjung tinggi sikap kekeluargaan, sikap hormat menghormati teman kerja, mengutamakan kerja keras, dan mengutamakan kepentingan bersama.[Muhtohar]