Mukomuko—(Humas) 24 September 2024 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Mukomuko terpilih untuk turut berpartisipasi dalam pelaksanaan Ujian Kompetensi Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Bengkulu dan dilaksanakan secara serentak untuk tingkat SMA/MA di seluruh Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia para siswa sebagai bagian dari penguatan literasi nasional.
UKBI merupakan ujian standar yang mengukur kecakapan berbahasa Indonesia, meliputi kemampuan mendengar, berbicara, membaca, dan menulis. Ujian ini dilaksanakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan UKBI ini dibina secara langsung oleh guru Bahasa Indonesia MAN 1 Mukomuko, Bapak Benni Indra.
Kepala MAN 1 Mukomuko, Ibu, Hj. Nursyamsiah, merespon positif kegiatan ini dan menyatakan bahwa pelaksanaan UKBI ini penting untuk memastikan siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks akademis. "UKBI menjadi salah satu tolok ukur kemampuan bahasa siswa, dan ini sangat penting dalam menunjang pendidikan serta persiapan menghadapi dunia kerja di masa depan," ungkapnya.
Seluruh siswa/i kelas XII berjumlah 141siswa/i dari MAN 1 Mukomuko mengikuti ujian ini dengan antusias. Pelaksanaan ujian berlangsung tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh berbagai sekolah lain di Provinsi Bengkulu secara daring/online.
Salah satu peserta ujian, Adella, siswa kelas XII MAN 1 Mukomuko, mengungkapkan bahwa UKBI memberikan pengalaman baru dalam menguji kemampuannya dalam berbahasa Indonesia. "Ini pengalaman pertama saya mengikuti UKBI, dan saya merasa tantangan dalam setiap soal membuat saya semakin menyadari pentingnya bahasa Indonesia yang baik dan benar," tuturnya.
Dengan adanya kegiatan UKBI ini, diharapkan seluruh siswa di Provinsi Bengkulu, termasuk MAN 1 Mukomuko, dapat lebih menguasai dan mengapresiasi bahasa Indonesia sebagai identitas nasional. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal dalam menguatkan budaya literasi di kalangan pelajar (v25).