Urusan Agama Islam dan Syariah

Tingkatkan Kualitas Penyuluh, Kepala KUA Ratu Agung Beserta PAI Non PNS FGD Bersama Polda

Kota Bengkulu (Inmas),Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu,  Beni Hutagalung, S. Ag bersama 6 anggota Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Kecamatan Ratu Agung mengikuti undangan Focus Group Discussion (FGD) Quick Wins Program 1 dari Polda Bengkulu Rabu(26 Februari 2020), dengan tema Peran Polri Bersama PAI dalam rangka 'Menangkal Paham, Radikal dan Anti Pancasila Guna Menciptakan Kamtibmas yang Kondusif di Wilayah Provinsi Bengkulu'. Bersama Direktorat Binmas Polda Bengkulu, bertempat di Rafles Hotel Pantai Panjang Kota Bengkulu.

Dalam acara tersebut,  tampak hadir Kasi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu, H. Rolly Gunawan, M.HI. Ketua MUI Provinsi, seluruh Kepala KUA se-Provinsi Bengkulu dan tamu undangan lainnya.
Adapun Pemateri yang dihadirkan,  FKPT Provinsi Bengkulu Bidang Perempuan dan Anak,Dra.Hj. Nurul Fadhilah,M.Pd, perwakilan dari Kemenag Provinsi, Drs.H.Paimat Solihin,M.HI.

Direktur Bimbingan Masyarakat (Binmas) Polda Bengkulu, Kombes Pol. Endro Prasetio mengatakan, diskusi ini, dapat meminimalisir terorisme dan anti Pancasila di Provinsi Bengkulu. Apalagi, jika dilihat situasi dan kondisi untuk di Bengkulu di tahun 2017 sekitar 58,58 persen terkontaminasi adanya paham Radikalisme.
"Pihak kami bersama seluruh elemen terkait, betul-betul berusaha menekan angka tersebut. Alhamdulillah, tahun 2018 sedikit turun dari tahun 2017, di tahun 2019 kembali naik. Maka dari itu,  diskusi ini, kami mencoba mengundang penyuluh agama Provinsi Bengkulu,  untuk melihat sejauh mana di tahun 2020, apakah paham radikalisme stabil atau menurun, bahkan bisa meningkat," ujar Endro dalam sambutannya.

Oleh sebab itu, lebih lanjut dikatakan Endro, untuk penangkalan paham radikalisme perlu diantisipasi, sebab sangat berbahaya untuk kesatuan NKRI. "Untuk itu, peran penyuluh agama sangat penting di sosialisasikan dalam berdakwah, supaya dapat memberikan pemahaman pada masyarakat, betapa bahayanya paham radikalisme tersebut," tuturnya.

Diapun mengimbau, bagi para penyuluh agama dalam memberikan pemahaman ayat Al-Quran jangan di potong-potong, karena efeknya sangat berhaya, jika salah kaprah pemahamannya. " Mari bersama kita ciptakan kondisi yang kondusif, agar terciptanya masyarakat adil, makmur dan bahagia," katanya.

Sementara itu, Kepala KUA Ratu Agung, Beni Hutagalung mengatakan, sangat mengpresiasi kegiatan tersebut.  Apalagi, acara ini dapat meningkatkan kualitas penyuluh di Provinsi Bengkulu. "Ikutilah kegiatan ini dengan baik, jadilah penyuluh yang dapat memberikan marwah kebahagiaan bagi masyarakat Provinsi Bengkulu," ungkap Beni. (Beni/Popi)


TERKAIT

Islam LAINNYA