Kota Bengkulu (Inmas) -Banyak orang yang salah mengartikan, bahwa belajar di rumah sama dengan libur sekolah. Dimana, peserta didik bebas melakukan aktivitas tanpa harus belajar sama sekali. Itu adalah anggapan salah, sebab belajar di rumah adalah sama-sama melakukan kegiatan belajar mengajar. Hanya saja tanpa pengawasan guru secara langsung dan metode yang digunakan lebih santai.
Pemanfaatan teknologi berperan penting menyukseskan aktivitas belajar di rumah. Jadi kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring/online. Guru bisa mengajar melalui siaran langsung dari media sosial, you tube misalnya. Guru menerangkan materi dan peserta didik menyimak di rumah.
Apabila guru tidak bisa berperan aktif dalam kegiatan belajar di rumah, peserta didiklah yang harus aktif. Dalam hal tersebut, guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berada dalam naungan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP PAI) tingkat SMP di Kota Bengkulu melakukan inovasi atau memberikan alternative pembelajaran dengan menggunakan media TV. Dan di pasilitasi oleh Dinas Pendidikan serta Kementeran Agama dalam kelancaran proses pembelajaran yang akan dijalankan.
Menurut ketua MGMP PAI tingat SMP Kota Bengkulu, Khairul Ikhwan, M. Pd.I. bahwa salah satu bentuk yang dipilih tersebut merupakan hasil dari Musyawarah Guru PAI SMP se-Kota Bengkulu dengan menyampaikan materi secara luas menggunakan media TV daerah dalam hal ini menggunakan media RBTV. Media TV dipilih karena jangkauannya lebih luas lingkupannya dan memiliki daya tarik lebih bagi peserta didik.
Terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bengkulu Drs. H. Ramedlon, M. Pd. menyampaikan dukungan dan memberikan apresiasi tinggi kepada MGMP PAI SMP Kota Bengkulu. Apalagi kegiatan ini untuk menuntaskan pembelajaran yan tertinggal akibat mewabahnya Covid 19 yang sedang berlangsung sekarang ini. Drs. H. Ramedlon, M. Pd. menambahkan, bahwa seorang guru dalam profesinya dibekali oleh ke-empat kompetensi yaitu Kompetensi Profesional, Kompetensi Pedagogik, dan Kompetensi Sosial dan Kompetensi Spiritual dan salah satu penerapannya sudah dilakukan oleh guru – guru PAI tingkat SMP.
Beliau menyampaikan langkah yang dilakukan MGMP PAI SMP sudah tepat sehingga sangat membantu Kementerian Agama khusus nya Kemenag Kota Bengkulu dalam menyampaikan misi keagaman terutama dalam pembelajaran dengan menggunakan media TV secara LIVE dalam menyampaikan materi Pendidikan Agama Islam pada siswa – siswa yang berada dirumah (Stay at Home) dan tersampaikan secara maksimal.
Hal senada juga disampaikan Kasi PAI Dr. Fahrurrazi, M. Si bahwa prinsip pembelajaran terdiri dari (1) Interaktif, (2) Holistik, (3) Integratif, (4) Saintifik, (5) Kontekstual, (6) Tematik (7) Efektif, Dan (8) Berpusat siswa. Untuk dapat mewujudkan pemelajaran sesuai standar yang telah ditentukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, guru PAI sebagai bagian dari stakeholder, memilki peranan yang sangat penting sebab melalui komptensi dan keahliannya dalam merancang maka guru akan mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui pengembangan media pembelajaran (TV) atau metode pembelajaran sejenisnya. (Fahrurrazi/Popi)