Bengkulu Tengah (Inmas)- Menyoroti tingginya angka penceraian seakan menjadi gaya hidup atau lifestyle, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah H. Sipuan, S.Ag.,MM menekankan kepada seluruh Kepala KUA Kecamatan agar meningkatkan peran dari Suscatin dan BP4.

    Program pendidikan pra nikah (Suscatin) melalui bimbingan bagi pasangan calon pengantin merupakan program yang sanga tefektif karena calon pengantin akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menjalani rumah tangga.

    “Disebagian kalangan perceraian itu sudah menjadi lifestyle, atau sudah menjadi gaya hidup, dan ini perlu mejadi perhatian kita bersama, khususnya kUA yang memiliki tugas pemberian suscatin” ujar H. Sipuan pada saat menggelar Rakor bulanan bersama seluruh Kepala KUA, Selasa/06/03/2018

    H.Sipuan juga menambahkan KUA merupakan barisan terdepan dalam hal pelayanan kepada masyarakat, termasuk pelayanan yang menyangkut masalah pernikahan.

    "Pelayanan kepada masyarakat di bidang pernikahan sangat besar pengaruhnya dalam pembinaan dan keutuhan sebuah rumah tangga, oleh karena itu KUA kecamatan diharapkan berperan aktif dan benar-benar memfungsikan kursus bagi Catin termasuk mengoptimalkan fungsi dari Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4)" katanya.

    Lebih lanjut Sipuan mengungkapkan Saat ini angka perceraian semakin meningkat. Sehingga ini menjadi tugas kita dan KUA agar bisa memberikan bimbingan kepada warga kita agar bisa meminimalisasi terjadinya perceraian jika ada masalah rumah tangga,"imbuhnya.

    Melalui Kasi Bimbingan Masyarakat Islam, Kakan.Kemenag Benteng menyampaikan agar peran dan fungsi dari KUA ini benar-benar ditingkatkan, karena disamping meningkatkan bimbingan penyuluhan wakaf, zakat, termasuk pendataan jumlah fasilitas keagamaan seperti jumlah masjid, KUA juga berkewajiban menyelsaikan setiap permasalahan dalam pernikahan yang akan berujung pada perceraian. Paparnya. (Bobi)