Bengkulu (Inmas) 13/03 - Memahami Islam mesti dari sumber aslinya, yaitu al-Quran dan Sunnah. Karena, selama umat Islam berpedoman kepada keduanya, maka dijamin tidak akan tersesat selama-lamanya. Pesan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kota Padang Kabupaten Rejang Lebong (RL), Bulkis, S.Th.I, MHI ketika menyampaikan mata kuliah tafsir al-Quran pada hari Minggu (12/03) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup.
Bulkis, S.Th.I, MHI yang menjabat sebagai Kepala KUA Kecamatan Kota Padang RL sekaligus Dosen Luar Biasa (DLB) STAIN Curup mengingatkan para mahasiswa sebagai generasi muda agar selektif di dalam menerima informasi tentang ajaran Islam. Bacaan yang berasal dari berbagai sumber baik cetak maupun elektronik seperti internet mesti difilter terlebih dahulu. Mahasiswa harus kritis terhadap apa yang mereka baca. Sebab, tidak sedikit bacaan yang mengandung radikalisme bahkan terorisme.
Bulkis, S.Th.I, MHI menambahkan bahwa penting bagi generasi Islam mempelajari serta mendalami al-Quran dan Sunnah. Sebab, al-Quran merupakan kalam Allah SWT dan suci dari intervensi manusia. Demikian pula halnya dengan hadis atau Sunnah Rasulullah SAW juga menjadi pedoman utama dalam memahami Islam. Karena, posisi Nabi Muhammad SAW sebagai mufassir tentu lebih memahami pesan-pesan Allah SWT berupa al-Quran.
Menurut Bulkis, S.Th.I, MHI perpecahan dan konflik yang terjadi di kalangan umat Islam salah satunya disebabkan fanatisme pemikiran serta pengkultusan terhadap ulama. Padahal, pemikiran hanyalah hasil interpretasi manusia terhadap firman Tuhan. Artinya, tidak ada kebenaran mutlak pada suatu pemikiran. Sebab, hasil pemikiran manusia bisa benar dan juga bisa salah. Apalagi suatu pemikiran sangat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan sosio kultural seorang pemikir. (Bulkis)
Redaktur : H. Rolly G