Bengkulu (Humas) – Bertempat di Pura/Banjar Dharma Yatra Arga Makmur, Kab. Bengkulu Utara, Selasa (12/7), Sekretaris Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI I Made Santika, S.Sos, M.Si yang didampingi oleh Tenaga Ahli Menteri Agama RI Abdul Haris Ma’mun, Kabag Umum dan BMN Sesditjen Bimas Hindu I Nyoman Witana, S.Ag, M.Si, Kakanwil Kemenag Prov. Bengkulu yang diwakili oleh Pembimas Hindu Drs. I Made Nasib Mardika, M.Pd, serta Kakankemenag Kab. Bengkulu Utara Dr.H. Nopian Gustari, S.Pd.I, M.Pd.i dan Jajaran, melaksanakan kegiatan pembinaan sekaligus dialog dengan Umat Hindu yang ada di Kab. Bengkulu Utara.
Dalam arahan dan pembinaannya Sesditjen mengatakan bahwa dalam kebutuhan organisasi khususnya pada Ditjen Bimas Hindu dan Umat Hindu pada umumnya diperlukan 3 (tiga) hal yakni Layanan Pendidikan, Urusan Keagamaan, dan Manajemen Organisasi. Selain itu antar lembaga agama dan keagamaan baik Pusat maupun Daerah harus terjalin komunikasi yang harmonis sehingga tercipta kesejukan beragama sehingga mampu mewujudkan salah satu Program Prioritas Menteri Agama yakni Moderasi Beragama.
Pada kesempatan pembinaan ini juga, Sesditjen memberikan kesempatan dan selalu aktif pengurus kepada Lembaga Agama dan Keagamaan Hindu yang ada di Kab. Bengkulu Utara untuk menyampaikan permohonan bantuan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang ada di di daerah untuk mendukung kelancaran pembinaan umat beragama, permohonan ini bisa disampaikan ke Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI.
Selanjutnya juga Kakankemenag Kab. Bengkulu Utara, Dr.H. Nopian Gustari, S.Pd.I, M.Pd.I, memberikan pernyataan bahwa Kementerian Agama Kab. Bengkulu Utara dan jajaran yang di Pimpinnya selama ini telah memberikan dukungan tanpa membeda-bedakan Umat beragama yang ada untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan masing-masing demi terciptanya pembangunan khususnya pembangunan dibidang agama dan keagamaan.
Dalam pembinaan kali ini, juga di isi dengan dialog-dialog kepada Para Tokoh Agama maupun Umat Hindu secara umum, inti dari dialog ini khususnya yang berasal dari Tokoh Agama Hindu di Kab. Bengkulu Utara berkaitan dengan permohonan bantuan Sarana Prasarana demi kelancaran kegiatan-kegiatan keagamaan umat.
