Seluma (Humas) - M. Wahid Syafiudin, M. Ag yang menjabat sebagai Penyuluh Agama Islam Fungsional di Kecamatan Air Periukan kembali terpilih sebagai Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Seluma untuk periode 2024-2028.
Pemilihan ini berlangsung dengan tertib dengan dihadiri seluruh Penyuluh Agama Islam Fungsional, Penyuluh PPPK, dan Penyuluh honorer, Senin 07/10
Kepala Kasi Bimas Islam Nanang Hermanto,MH menjelaskan dengan memulai voting pilihan ketua IPARI, namun atas kesepakatan bersama bahwa ketua IPARI tetap yang lama yaitu M. Wahid Syafiudin, M. ag, ucap Nanang
Sembari melanjutkan voting wakil ketua IPARI ia mengatakan bahwa pembentukan IPARI ini merupakan langkah penting dalam memperkuat profesionalisme dan pengembangan karier para Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Seluma
Ia berharap dengan terbentuknya IPARI dan kepemimpinan Wahid, tugas dan fungsi Penyuluh Agama Islam di lingkungan Kankemenag Kabupaten Seluma dapat berjalan dengan lebih baik dan efektif.
"Semoga kegiatan penyuluhan agama dan pengembangan bimbingan keagamaan di wilayah Kabuparen Seluma dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat," ujarnya.
Dalam hal ini sebagai Ketua Terpilih wahid menyampaikan ia akan memaksimalkan peran IPARI sebagai meningkatan profesionalitas Penyuluh lintas agama IPARI diharapkan dapat meningkatkan perannya sebagai agen perubahan dan agen pembangunan. Dan pengukuhan IPARI ini akan di jadwalkan bulan Desember, terangnya
"Sejalan dengan itu, saya akan menyusun beberapa program yang akan dilaksanakan pada masa kepemimpinannya,
Terpisah Kepala KUA Kecamatan Air Periukan Harun, S. Ag, MH mendukung penuh langkah awal pembentukan kepengurusan IPARI Kabupaten Seluma, semua didasari oleh Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Republik Indonesia tentang jabatan fungsional penyuluh agama sebagai upaya pengembangan karier dan peningkatan profesionalisme. Ia berharap IPARI bisa menjadi wadah peningkatan profesionalitas penyuluh lintas agama agar perannya lebih eksis baik sebagai agen perubahan maupun agen pembangunan. (Eka/Lili)