Kota Bengkulu (Humas)-Terkait dengan pertikaian dan perselisihan yang saat ini sering terjadi di media sosial, biasanya berawal dari jari jemari kita yang selalu bebas dalam menyampaikan segala hal. Apa yang kita sampaikan tanpa memperhatikan lagi kepada siapa, dengan siapa, serta apa yang disampaikan tersebut tanpa pertimbangan dan kontrol. Sehingga dapat memicu terjadinya konflik dan kesalah fahaman.
Menanggapai hal ini, Penyuluh Agama Islam (PAI) Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Singaran Pati, Ekhwan Manadi, menyampaikan pesan agar kita bersama dapat menjaga jari jemari kita dalam menyampaikan informasi melalui media sosial.
"Apapun pesan yang kita sampaika perlu menjadi perhatian kita bersama, hal ini untuk mencegah hal-hal yg tidak baik yang dapat terjadi akibat kurangnya kontrol melalui jari jemari kita ini. Manfaatkan jari-jari kita dalam bermedia sosial kepada ke jalan yang benar, mempererat pertemanan, persaudaraan dan tali silahturahmi". Ungkap Ekhwan Manadi.
Karena kita lebih berat mengontrol jari kita sekarang daripada mengontrol lidah kita. Oleh karena itu Mari kita selalu bermohon kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan memohon petunjuk sehingga apa yang kita lakukan, tingkah laku kita, perkataan kita, perbuatan kita di tengah-tengah masyarakat dapat menimbulkan hal-hal yang positif hal-hal yang bermanfaat di tengah-tengah umat. Mohon kepada Allah subhanahuwata'ala, sehingga apa yang kita sampaikan tidak akan menimbulkan perselisihan dan pertikaian.
"Kita sebagai Penyuluh, rasanya berat sekali menyampaikan hal-hal yang sifatnya kebenaran namun itu wajib kita sampaikan". Tambah Ekhwan Manadi.
Diakhir materi Ekhwan Manadi menyampaikan, Mari kita jaga diri kita, jari jemari kita sehingga kita terhindar dari dosa-dosa digital. Meski kita dituntut untuk menguasai dunia digital akan tetapi mari kita sama-sama jaga diri untuk menjaga tangan, mulut kita supaya kita terhindar daripada dosa-dosa berjamaah.
"Dengan media sosial ini hendaklah kita menyampaikan informasi dengan sebenar-benarnya jangan kita terpengaruh dengan informasi-informasi yang negatif". Pungkasnya. (Ekowan/Popi)