Bengkulu Tengah (Humas) - Penyuluh Agama Islam (PAI) sebagai garda terdepan dalam membina Ummat dibidang keagamaan, harus mampu menyampaikan pembangunan dengan bahasa agama. Sebagai motor penggerak dalam bidang keagamaan, PAI sudah seharusnya mampu memainkan peran vitalnya selaku "agen of change" Ditempat dia berada.
Bertempat di Masjid Jami'atul Khair Kecamatan Taba Penanjung pada hari Jum'at (20/10/2023) dalam acara pengajian rutin mingguan yang bertepatan dengan bulan peringatan hari santri indonesia, PAI KUA Kecamatan Taba Penanjung Hidayadi mengajak jama'ah untuk selalu menimba ilmu sebanyaknya, karena belajar dari tidak tahu kita akan menjadi tahu ucapnya.
Melalui acara tersebut Hidayadi mengungkapkan bahwa dirinya siap sharing ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat kuhususnya di kecamatan Taba Penanjung karena dia menyadari bahwasanya penyuluh adalah juru penerang yang selalu diharapakan mampu menawarkan solusi untuk perbaikan kualitas hidup. Penyuluh juga dituntut untuk selalu mampu berperan sebagai guru yang diminta dapat menularkan setiap pengetahuan, inovasi, informasi dan teknologi yang ada lanjutnya.
Hidayadi juga mengajak jama'ah untuk saling menghormati dan menjaga persaudaraan dalam bingkai moderasi beragama, karena masyarakat Bengkulu Tengah khususnya Kecamatan Taba Penanjung memiliki berbagai macam suku dan bahasa, ada suku Rejang, suku Serawai dan lainnya yang memiliki adat kebiasaan yang berbeda. diakhir tausiahnya "mari kita jadikan perbedaan ini sebagai rahmat dari Allah yang akan semakin memperkokoh persaudaraan", tutupnya. (RW)