Kepahiang (Humas) – Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lilalamin (P5P2RA) merupakan sarana memberikan kesempatan peserta didik untuk mengalami pengetahuan sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitar sehingga diselenggarakannya sosialisasi sekaligus belajar cara mengelola sampah yang berlangsung di Ruang Serba Guna MAN 2 Kepahiang, Kamis 12/9.
Salah satu guru pembina P5P2RA, Heni Susilawati mengatakan bahwa tujuan dipanggilnya salah satu ahli dari Dinas Lingkungan Hidup adalah biar ada kekuatan siswa lebih percaya tentang manfaat dan adampak sampah. Selain itu untuk meningkatkan pengetahuan siswa tetang cara mengelola sampah yang benar. Karena guru pembimbing yang terdiri Saipul Hadi,Neti Indrawati, Masna Nopi, Heni Susilawati, Evi Yasova, mayoritas memiliki pendidikan bukan dari ahlinya.
Ka. MAN 2 Kepahiang, Darwin, S.Ag. menyampaikan bahwa saat ini sudah banyak sekali sampah di Lingkungan MAN 2 Kepahiang. Maka sebagai upaya untuk memanfaatkan kembali sampah dengan mendaur ulang. “Agar tepat sasaran dalam pemanfaatan sampah, maka Tim P5P2RA memanggil salah satu pegawai dari lingkungan hidup Kab. Kepahiang untuk berbagi ilmunya. Sehingga pengelolaan sampah tepat sesuai aturan yang berlaku,” jelas Darwin.
Dwi Krisbianto Herman, S.T. selaku pemateri memberikan penjelasan bahwa, menurut UU no. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Yakni sisa kegiatan manusia sehari-hari atau proses alam yang berbentuk padat. “Pengelolaan sampah di sekolah dikenal dengan istilah 3R (reduce, reuse, recycle). Sedangkan sampah medis (jarum suntik, botol infus, dll) tidak dapat dikelola. Untuk pembuangannya sebaiknya kembalikan kepada orang medis,” kata Herman.
“Tips mengelola sampah adalah membuat tempat sampah sesuai jenis. Mengganti pastik sampah menjadi koran/kardus. Memanfaatkan sampah organik dengan membuat kompos. Sampah dibedakan menjadi sampah organik (dedauan, kayu) dapat didaur ulang, dan sampah anorganik (sterepon, pasyik, botl kaca) tidak dapat hancur sendiri,” tambah Herman.
“Dengan telah mendatangkan ahlinya dari Dinas Lingkungan hidup akan membuka cakrawala bagi siswa akan pentingnya pengelolaan sampah. Dan sampah yang banyak di MAN 2 Kepahiang akan dimanfaatkan, sehingga tidak menjadi permasalahan yang signifikan,” tutup Heni. (Erna)