Bengkulu Utara (Humas) - Minggu (28/3), tragedi menyedihkan, diduga sebagai Bom Bunuh Diri (BBD) di depan pintu gerbang halaman Gereja Hati Yesus Yang Maha Kudus atau di Kompleks Gereja Katedral, Jalan Kartini, Kota Makasar, Sulawesi Selatan, setelah para umat gereja tersebut usai melaksanakan ibadah Misa.
Akibat peristiwa itu, dikabarkan 2 orang terduga pelaku langsung tewas ditempat kejadian, dan puluhan petugas keamanan serta umat gereja tersebut terluka, sebagai akibat terkena serpihan di wajah, leher, perut, tangan, dan kaki, serta harus mendapatkan perawatan intensif pihak Rumah Sakit setempat.
Tragisnya, 2 orang terduga pelaku yang tewas itu, dikabarkan pula sebagai pasangan suami istri yang baru saja 6 bulan menjalani pernikahan mereka. Atas peristiwa itu, meski 2 orang terduga pelaku dikabarkan telah tewas di tempat, namun reaksi keras bernada kecaman, kutukan, dan minta kepada aparat Kepolisian untuk dapat mengusut tuntas jaringan pelaku BBD sampai ke akar-akarnya dari berbagai pihak terus dilontarkan, tak terkecuali datang dari Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakan Kemenag) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Drs. H. Ajamalus, MH.
“Aksi ini adalah merupakan aksi yang sangat keji, dan dapat mencederai kerukunan antar umat, serta mengganggu ketenangan masyarakat umum. Karenanya, kami mengecam dan mengutuk keras tindakan tersebut, serta berharap kepada pihak berwenang untuk dapat mengusut dan menuntaskannya, sampai ke akar-akarnya, sebab tidaklah mungkin terduga pelaku dalam menjalankan aksinya, berdiri sendiri, tanpa ada yang mendalanginya,” ungkapnya tegas.
Selanjutnya, Kakan Kemenag BU, Drs. H. Ajamalus, MH, menyampaikan imbauan kepada seluruh jajarannya, dan masyarakat Bengkulu Utara pada umumnya, agar kiranya dalam menghadapi peristiwa tersebut tetap tenang, serta tidak terpengaruh atau terprovokasi.
“Semuanya kita percayakan kepada pihak berwenang, karena negara telah menjamin keamanan masyarakatnya, termasuk juga dalam hal peribadatan. Tetaplah tenang, jaga persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antar sesama,” pungkasnya. {Erfin Bastary}