Bengkulu Utara (Humas) - “Sesungguhnya, jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,” ungkap Harta, M.Pd, Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren (Kasi PD Pontren) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Utara (BU), mengawali Tausiyah Tujuh Menit (Kultum), pada ba’da Sholat Ashar, yang diselenggarakan oleh Kantor Kemenag setempat, secara rutin setiap harinya, bertempat di Musollah Sakinah, beberapa saat yang lalu.
Pernyataan yang dikutip dari ayat Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 128 itu, menurut Harta, M.Pd, bisa dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Andai Allah SWT ingin menghukum kita, sudah barang tentu banyak hal yang tidak bisa kita hindari, salah satunya, bagaimana kita bernafas.
“Menurut penelitian dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), untuk bernafas, kita perlu Oksigen dan Nitrogen. Sehari semalam, kita butuh oksigen sekitar 2.880 (Dua Ribu Delapan Ratus Delapan Puluh Rupiah)/Liter, dan 11.376 (Sebelas Ribu Tiga Ratus Tujuh Puluh Enam Rupiah)/Liter Nitrogen. Jika harga oksigen itu kini, sekitar 25 ribu Rupiah/liter, maka bila dijumlahkan angkanya, yaitu 2.880 Liter x Rp.25.000,- menjadi Rp 72.000.000 (Tujuh Puluh Dua Juta Rupiah),” jelasnya.
“Sedangkan untuk Nitrogen, jika harganya 9.950 Rupiah/Liter, maka bila dijumlahkan, akan menjadi 11.376 x Rp.9.950 = Rp.113.191.200 (Seratus Tiga Belas Juta Seratus Sembilan Puluh Satu Ribu Dua Ratus Rupiah). Jadi total biaya sehari untuk Oksigen dan Nitrogen adalah sebesar 185.191.200 (Seratus Delapan Puluh Lima Juta Seratus Sembilan Puluh Satu Ribu Dua Ratus Rupiah). Jadi, bagaimana jika kita bernafas selama sebulan, berarti jumlahnya adalah 30 x 185.191.200,- = 5.555.736.000 (Lima Milyar Lima Ratus Lima Puluh Lima Juta Tujuh Ratus Tiga Puluh Enam Ribu Rupiah). Kalau setahun, berarti, 365 x 185.191.200,- = 67.594.788.000 (Enam Puluh Tujuh Milyar Lima Ratus Sembilan Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu Rupiah),” jelasnya lagi.
Oleh karena itu, masih menurut Harta, M.Pd, pertanyaannya, sudah berapa lamakah kita hidup di Bumi Allah SWT ini? Dan berapa Rupiah biaya yang harus kita keluarkan untuk hidup selama itu, jika udara yang kita hirup dihitung dan harus dibayar Kepada Allah SWT.
“Kalau seperti itu, meleset kita. Habis Tunjangan Kinerja (Tukin) kita,” ujarnya berseloroh.
ini adalah bukti yang Allah SWT berikan kepada kita, sebagaimana disebut-Nya dalam Al-Qur’an pada surat An-Nahl tersebut.
Kemudian, diakhir Tausiyahnya, Harta, M.Pd mengajak untuk selalu mensyukuri nikmat yang telah Allah SWT berikan. {Erfin Bastary}