BENGKULU (HUMAS) --- Memasuki era industri 4.0, dunia pendidikan mulai dituntut menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi. Karenanya memasuki era teknologi ini, saatnya guru berkarir di era digital.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Dr.H.Zahdi Taher.,M.H.I ketika menjadi nara sumber pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Fakultas Tarbiyah dan Tadris UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu. Selasa, (20/9/2022).
‘’Era transformasi digital tidak bisa ditolak, harus dihadapi. Karenanya guru sebagai pendidik harus paham bagaimana cara menjadi pengajar dan berkarir di era digital dalam meningkatkan kompetensi mencetak generasi bangsa khususnya di Provinsi Bengkulu,’’ ungkap Kakanwil.
Artinya menurut Kakanwil, Fenomena ini bisa menjadi ancaman bagi eksistensi guru, jika guru masih berkutik dan hanya fokus mengajar dengan metode pembelajaran konvensional. Namun, hal ini bukan berarti menjadi penghalang bagi guru untuk terus menebar ilmu.
‘’Sejumlah siswa-siswi saat ini sudah menguasai konten kreator dengan membuat inovasi yang mereka kuasai. Artinya, jika guru masih berkutik dan hanya fokus mengajar dengan metode pembelajaran konvensional, kalian akan tertinggal,’’ bebernya.
Dengan demikian, Kakanwil kembali menegaskan, guru harus mempunyai semangat yang tinggi untuk beradaptasi dan meningkatkan kualitas diri dalam mengajar.
"Bangun pondasi disemua layanan, terutama layanan pendidikan yang akhirnya mewujudkan pendidikan yang berkualitas dengan dituntut terampil dalam penguasaan substansi tugas dan fungsinya, yakni harus melek dunia digital,’’ tandasnya.
Diakhir penyampaiannya, Kakanwil menyampaikan apresiasi kepada segenap civitas akademika terkhusus Fakultas Tarbiyah dan Tadris yang telah melaksanakan kegiatan FGD ini. Menurunya, FGD selain ajang silaturahmi juga evaluasi dalam mengembangkan pendidikan terutama mahasiswa magang di sekolah/Madrasah di Bumi Raflesia ini.
‘’Kemenag akan siap memfasilitasi kebutuhan UIN Fatmawati dalam mengembangkan kompetensi pendidikan mahasiswa di seluruh Madrasah di Bengkulu,’’ demikian Zahdi.
Acara FGD mengupas terkait evaluasi magang kependidikan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Tadris, yang diikuti oleh 200 dewan guru yang terdiri dari 100 kepala Sekolah/Madrasah, dan 100 pamong guru Se-Provinsi Bengkulu. Selain Kakanwil, hadir sebagai nara sumber Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu Drs. Sehmi Al Nur, M.Pd dan Provinsi Bengkulu, Dekan Dr. Mus Mulyadi, M.Pd.
Penulis : Tatang Wss --- Fhotografer : Ponda Sumardayakita