BENGKULU (HUMAS) --- Kakanwil Kemenag Drs. H. Zahdi Taher., M.HI mengatakan, melawan gerakan radikalisme membutuhkan kerjasama, kolaborasi dan sinergi. Melalui kerjasama, Zahdi optimis akan terjaga stabilitas, ketenangan dan keamanan dikehidupan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Kakanwil ketika menjadi nara sumber pada acara seminar dan dialog tentang pencegahan dini radikalisme, dalam rangka Harlah ke-61 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), di Taman Wisata Magrove Bhadrika Kota Bengkulu. Sabtu, (17/4).
‘’Sinergi dengan meningkatkan komunikasi dan pelibatan semua pihak atau elemen di masyarakat guna penanggulangan gerakan radikalisme dan terorisme. Melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat, saya yakin stabilitas, ketenangan dan keamanan masyarakat akan terjamin,’’ kata Zahdi.
Langkah ini menurut Kakanwil, juga diharapkan bisa meningkatkan soliditas antara pemerintah dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan Ormas guna memelihara suasana aman dan kondusif di daerah.
‘’ Serta berikan penyadaran masyarakat untuk peningkatan wawasan kebangsaan,’’ pinta Kakanwil.
Dalam kesempatan ini, Kakanwil juga mengajak seluruh kader (PMII) se-Provinsi Bengkulu, untuk terus meningkatkan pola pengajaran agama secara baik dan menekankan pentingnya beragama secara moderat, islam yang berkemajuan.
‘’Agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan. Sebab kekerasan akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan. Ini adalah tugas kita bersama, tugas adek-adek kader PMII untuk membasmi teroris, membasmi radikalisme dan tetap memperkuat persaudaraan,’’ harap Kakanwil.
Dikesempatan yang sama Rektor IAIN Prof Sirajuddin.,M.Ag dan Kapolda Bengkulu yang dalam hal ini diwakili Kasubdit 5 Dir Intelkan Polda Kompol Florentus Situngkir.,S.Ik juga mengungkapkan bahwa radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.
‘’Penyebab paham tersebut muncul adalah ketidakadilan, diskriminasi, dan sifat tercela. Terkadang mereka terpengaruh, hanya persoalan ekonomi,’’ kata Rektor.
Karenanya, Rektor dan Situngkir mengajak dan bersama-sama untuk saling mendukung, saling memberi semangat untuk bangkit bersama, membasmi gerakan radikalisme ini.
‘’Untuk menghadapi potensi ancaman tersebut adalah kebersamaan, ketika masyarakat berani dan bersatu menjadikan terorisme sebagai musuh bersama, maka kedamaian akan terjamin," demikian Rektor dan Situngkir mengakhiri.
Selain Kakanwil Kemenag, Rektor IAIN dan dari Polda Bengkulu. Seminar juga menghadirkan nara sumber dari tokoh pemuda, Wibowo Susilo.Acara penuh dengan keakraban, yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama.
Penulis : Tatang/Humas