Bengkulu (Informasi dan Humas) 19/1- Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong (RL), Jamaan Nur, S.Ag bersama Penghulu, Bulkis, S.Th.I, MHI mengikuti evaluasi kinerja tahun 2015. Evaluasi kinerja ini digelar pada Senin (18/01) di aula Kankemenag RL. Seluruh Kepala KUA dan Penghulu di jajaran Kemenag RL hadir pada acara evaluasi kinerja ini.
Evalausi kinerja yang dilakukan oleh Kankemenag RL dibuka langsung oleh Kepala Kankemenag RL, Drs. H. M. Ch. Naseh, M.Ed. Kepala Kemenag berharap evaluasi yang dilakukan di awal tahun 2016 ini bisa melahirkan suatu produk bermutu yang akan menjadi acuan dalam bekerja di tahun 2016.
Di hadapan para Kepala KUA dan Penghulu, Drs. H. M. Ch. Naseh, M.Ed sempat menyinggung masalah teknis perekrutan Penyuluh Agama Hononorer (PAH), pentingnya pembuatan Standard Operational Procedure (SOP), dan layanan Nikah Rujuk (NR) dengan menggunakan aplikasi Sistem Manjemen Informasi Nikah (SIMKAH).
Drs. H. M. Ch. Naseh, M.Ed juga meminta agar kerjasama antara Kepala KUA dan Penghulu bisa berjalan harmonis. Sebab jabatan Kepala dan Penghulu merupakan urat nadi KUA. Artinya tanpa kerjasama yang baik antara Kepala KUA dan Penghulu, maka kinerja tidak akan maksimal.
Kepala Kemenag RL juga mengingatkan para Kepala KUA dan Penghulu untuk mengawasi perkembangan keberagamaan yang ada di Rejang Lebong. Perkembangan aliran sesat saat ini menurut Drs. H. M. Ch. Naseh, M.Ed sudah berada pada tahap mengkhawatirkan.
“Saya minta kepada para Kepala KUA dan Penghulu untuk aktif mengawasi perkembangan pemikiran keagamaan yang ada di Rejang Lebong. Terutama aliran Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR), dan radikalisme. Di samping itu insan KUA jangan bergerak sendiri ketika ada temuan berkaitan dengan aliran sesat. Lakukan komunikasi yang baik dengan PAKEM dan MUI”, kata Drs. H. M. Ch. Naseh, M.Ed.
Materi yang disampaikan oleh Kepala Kemenag RL diikuti dengan baik oleh segenap peserta rapat. Setelah berjalan lebih kurang dua jam rapat pun ditutup.
Penulis : Humas KUA **
Redaktur: H.Nopian Gustari