Bengkulu Utara (Humas) - “Penyuluh itu adalah pekerjaan yang berat sekali, sebab tugasnya adalah merubah karakter, sifat, watak, dan cara hidup manusia atau masyarakat, yang mungkin lebih banyak kita temui cara hidupnya, cara ibadahnya, sikapnya, perilakunya, yang belum sesuai dengan ajaran Agama, sebagaimana yang dibawa oleh Rasullullah SAW,” tutur Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kan Kemenag) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Drs.H. Ajamalus, MH, dihadapan para Penyuluh Agama Islam (PAI) dalam ruang lingkup 3 Kecamatan, Lais, Air Padang, dan Air Napal, bertempat di Aula KUA Kecamatan Lais, beberapa waktu lalu.
“Walaupun berat, karena banyak onak dan durinya, banyak tantangannya, banyak permasalahannya, yang ditemui ditengah-tengah masyarakat, sebagaimana awal mulanya Rasullullah SAW dulu dalam berdakwah mengembangkan Agama Islam, tapi pekerjaan ini sangat mulia, serta mendapat naungan, dan bimbingan dari Allah SWT. Oleh karenanya, penyuluh sebagai Warisatul Anbiya’, pewaris para Nabi, yang banyak ujian dan tantangannya itu, tapi jika dilaksanakan dengan penuh keikhlasan karena Allah SWT, serta menyadari bahwa kita ini adalah penerus perjuangan Nabi, sesuai kapasitas dan tugas masing-masing, tentunya sebagai PAI, sudah diberikan tugas yang harus diemban, baik tugas dari Pemerintah, Negara, maupun tugas dari Agama,” tuturnya lagi.
Selanjutnya, masih menurut Ka.Kan Kemenag BU, pekerjaan yang berat itu, tidak akan bisa dilaksanakan tanpa dilandasi dengan niat, dan kesadaran, bahwa itu adalah tugas sebagai penerus perjuangan Nabi. Hal tersebut, harus ditanamkan di dalam hati, sehingga tantangan atau rintangan, cobaan atau ujian, bahkan kadang-kadang masyarakat mengabaikan dakwah yang disampaikan, dan mungkin juga terdapat adanya lontaran ucapan caci maki, nantinya dapat dihadapi dengan penuh kesabaran serta ketabahan.
“Seorang penyuluh, harus punya sifat sabar, tabah, dan mempunyai komitmen yang kuat sebagai pengemban tugas Fisabilillah, juga mampu memberikan cahaya atau sinar penerangan ditengah-tengah masyarakat, yang tentunya mengajak pada keselamatan, serta mengajak pada kebenaran. Oleh sebab itu, maka yang perlu ditanamkan pada kita semua adalah Bida’ Bi Nafsih, mentauladani diri sendiri sebagai seorang penyuluh untuk kesuksesan dan keberhasilan sebagai PAI.”
Kemudian, dipenghujung pembinaannya, Ka.Kan Kemenag BU, berharap agar kiranya PAI terus memantapkan dan meningkatkan pengetahuan agamanya, melalui peningkatan akademiknya.
Disisi lain, dalam kegiatan pembinaan PAI itu, selain dihadiri oleh para PAI PNS dan Non PNS dalam ruang lingkup Tiga kecamatan tersebut, turut hadir mendampingi, segenap jajaran Kepala Seksi (Kasi) Kemenag BU, Kasi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Hamid Muhakam, M.HI, Kasi Pendidikan Diniyah Dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Harta, M.Pd, Kasi Pendidikan Madrasah (Penmad), Chairil Anwar, S.Pd, dan Kasi Pendidikan Agama Islam (Pais), Sarmidan, M.Pd.I. Disamping itu, turut pula hadir, Ketua Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Kabupaten BU, Alkomah, S.Ag, yang diwakili oleh wakilnya, Towilan, M.Pd, dan Kepala KUA Lais, Drs.H. Sahidin, serta Kepala KUA Air Padang, Muhammad, S.Ag. {Erfin Bastary}