Ikut Lomba Masjid Teladan Tingkat Propinsi, Kepala KUA Sungai Rumbai Pantau Persiapan Masjid Jamiatul Mukhlisin Retak Mudik

Bengkulu (Informasi & Humas) Aktivitas di masjid Jami’atul Mukhlisin pagi ini terlihat cukup sibuk. Beberapa pengurus Masjid Jami’atul Mukhlisin Desa Retak Mudik tengah sibuk ketika Kepala Kantor Urusan Agama Sungai Rumbai, H. Memori Susandi, Lc., mengunjungi masjid tersebut, (30/4/15). Ada yang sedang merapikan berkas, alat shalat dan perkakas lainnya. Ada pula yang membersihkan kipas angin, kaca, pentilasi dan lantai. Di luar, beberapa warga membersihkan pekarangan, WC, dan lainnya. Kegiatan bersih-bersih ini meski sudah menjadi kegiatan rutin bulanan, dilakukan untuk memaksimalkan persiapan mengikuti Lomba Masjid Teladan Tingkat Propinsi yang akan diselenggarakan pada Senin, 04 Mei 2015, mendatang.

Kedatangan Kepala KUA ke Masjid Jami’atul Mukhlisin ini dalam rangka memantau persiapan menyambut lomba tersebut. “Kita ingin memastikan bahwa Masjid Jami’atul Mukhlisin sebagai utusan Kabupaten Mukomuko pada tahun ini berada dalam kondisi maksimal agar bisa mengharumkan nama kabupaten Mukomuko di tingkat propinsi” tegasnya.

Kerjasama yang baik dan kekompakan warga Retak Mudik terlihat begitu kontras tatkala Kepala KUA sampai di lingkungan masjid. Hal ini nampak dengan hadirnya segenap pengurus masjid, perangkat desa dan warga yang ikut serta dalam persiapan tersebut.

Sekretaris Desa Retak Mudik, H. M. Rum, mengungkapkan keoptimisannya untuk memenangkan Lomba Masjid Teladan tingkat propinsi kali ini. “Dengan kondisi fisik dan didukung dengan aktivitas keagamaan yang rutin dijalankan selama ini, kami optimis akan dapat mengharumkan nama kabupaten Mukomuko hingga ke tingkat Nasional” ungkapnya.

Untuk diketahui, bahwa masjid Jami’atul Mukhlisin ini merupakan masjid terbesar di kabupaten Mukomuko yag dibangun atas swadaya masyarakat dengan ukuran 26 m x 26 m. Masjid yang telah menghabiskan dana sebesar 1,6 milyar ini nyaris tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam proses pembangunannya. Hanya pada tahun 2014 kemarin masjid Jami’atul Mukhlisin menerima bantuan dari Pemkab Mukomuko sebesar 20 juta rupiah. Selebihnya biaya pembangunan diperoleh dari saku warga melalui proses pelelangan yang pembayarannya dalam tempo satu tahun. Sehingga meski dibangun di wilayah pedesaan, tidak mengherankan bila masjid ini adalah satu-satunya masjid desa di kabupaten Mukomuko yang memiliki AC (Air Conditioner) demi kenyamanan warga dalam beribadah dan beraktivitas. Disamping fasilitas berupa ruang pertemuan dan ruang tunggu ustadz, masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan untuk menumbuhkan dan meningkatkan minat baca warga tentang permasalahan keagamaan.(ms)


TERKAIT

Wilayah LAINNYA