BENGKULU (HUMAS) --- Pemerintah telah menetapkan awal Zulhijjah 1442 H bertepatan 11 Juli 2021, sehingga Hari Raya Iduladha jatuh pada 20 Juli 2021. Kepala Kanwil Kemenag Dr. H. Zahdi Taher.,M.HI meminta agar masyarakat melaksanakan takbiran dan Salat Iduladha di rumah masing-masing di masa PPKM Darurat.
‘’Hal ini untuk melindungi masyarakat dari persebaran Covid-19,’’ kata Kakanwil meneruskan arahan Menag RI Yaqut Cholil Qoumas.
Kemenag telah menerbitkan edaran No SE 17 tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Iduladha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Qurban 1442 H/2021 M di Wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Surat Edaran ini, menurut Kakanwil mengutip pernyataan resmi Menag RI, juga mengatur penyelenggaraan takbiran. Menurutnya, takbiran di masjid/musala yang berada pada wilayah PPKM Darurat ditiadakan sementara. Demikian juga dengan takbiran keliling, dalam bentuk arak-arakan, baik menggunakan kendaraan maupun jalan kaki, ditiadakan.
"Kemenag mempersilakan umat muslim untuk tetap melaksanakan takbiran tetapi di rumah saja. karena itu tidak mengurangi sama sekali makna dari takbiran," jelas Kakanwil.
Selain itu, memeriahkan malam Hari Raya Iduladha 1442 H, Pemerintah pusat juga menggelar Takbir Akbar Virtual. Karenanya Zahdi juga mengajak masyarakat dan jajaran Kemenag di Bengkulu, ikut menyambut malam Iduladha dengan menggemakan takbir dari rumah masing-masing.
‘’Dengan berzikir, takbir. Insyallah kita akan mendapatkan solusi tercepat dan mudah dari allah SWT ketika sedang dilanda wabah virus corona,’’ ucap Zahdi.
Diakhir penyampaiannya, Kakanwil kembali mengingatkan kepada masyarakat mematuhi edaran yang telah diterbitkan, Islam mengajarkan umatnya untuk taat kepada Allah, Rasul, dan pemerintah. Taat kepada perintah Allah dan Rasul bersifat mutlak dan wajib hukumnya. Sedang taat pada Pemerintah bersifat muqayyad.
"Selamat Hari Raya Idul Adha, di momentum hari raya kurban ini saya kembali mengajak agar kita tetap di rumah. Merubah wabah menjadi Rahmat, Menjaga kesehatan menjadi Berkah,’’demikian Kakanwil. (Tatang/Humas)