Bengkulu (Informasi dan Humas) 27/6- Sepuluh hari terakhir merupakan momentum peningkatan kebaikan bagi orang yang takwa dan ladang bagi orang-orang yang soleh. Hal ini di sampaikan oleh Kasubag TU Kantor kemnterian Agama Kabupaten Lebong H. Olik Nurholik S. Ag saat memberikan ceramah dalam sapari Ramadhan tim Kemenag Lebong di Mesjid Atakwa Desa Padar Agung Kecamatan Lebong Tengah pada hari rabu malam kamis (22/06)
Dalam tausiahnya Kasubbag TU kemenag lebong H. Olik Nurholik S. Ag menyampaikan sebagian ulama membagi bulan puasa ini dengan tiga bagian yaitu sepuluh hari awal adarah rahmat, sepuluh hari tengahnya adalah magfirah, dan sepuluh hari akhir adalah hari pembebasan api neraka.
Dari Ummul mukminin Aisyah Ra menceritakan tentang kondisi Nabi ketika memasuki sepuluh hari akhir bulan Ramadhan beliau lebih memperbanyak amalan ibadah kepada allah swt, ada rahasiah perhatian penting beliau terhadap sepuluh terakhir bulan ramdhan. Dimana dihari-hari terakhir di anjurkan untuk semakin banyak beribada.
“Sepuluh bulan terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupan atau Akhirnya, khusnul khotomah atau su’ul khotimah, selain itu juga di sepuluh akhir bulan ramadhan diduga turunya malam laitul qodar sebagai malam penuh kemulyaan” jelas H. Olik.
Lebih lanjut dikatakan H. Olik disunatkan pada malam sepuluh terakhir laksanakan kiyamul lail, seperti salat teraweh, tadrus Al quran bersodakoh dan di ahiri dengan membayar Zakat fitrah sebagai pembersih jiwa raga kita.kalau tidak membayar zakat fitrah sia-sialhan ibadahnya.
Dalam sapari ramadhan ini juga Ka Kemenag Lebong Drs. H. Tasri MA memyalurkan beberapa buah Al quran, zuz ama, serta jadwal solat cetakan Kemenag, turut hadir dalam sapari ramadhan ini Kasi Haji dan Umroh Kemenag lebong Drs. Kusairi Kasi Bimas Islam H. Darul Maukuf, kepala KUA Lebong Tengah Drs. H. nursyat gunawan M.Pd dan beberapa orang setap Kemenag Lebong.
Penulis : Bibin **
Redaktur: H.Nopian Gustari