Kepahiang (Humas) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepahiang, H. Arsan S. Ibrahim,S.Ag.M.HI, mengikuti rapat koordinasi lintas sektoral bersama pemerintah Kabupaten Kepahiang dengan agenda penanganan dan evakuasi covid-19. Rakor yang diselenggarakan di aula Sekertaris Daerah Kab. Kepahiang berlangsung pada Selasa (27/4).
Dipimpin oleh Bupati Kab. Kepahiang, Dr. Ir. Hidayattullah Sjahid,MM.,IPU. Selain itu rakor ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Kesra, BPBD, Setda, Ka. MUI Kab. Kepahiang dan pihak terkait.
Dalam kesempatan itu Bupati Kepahiang mengajak kepada seluruh peserta rapat untuk bersama sama, bergotong royong untuk menangani pandemi covid-19 dengan sebaik baiknya.
‘’Saya mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat, untuk menerapkan standar protokol kesehatan (Prokes) dalam melaksanakan aktivitas sehari hari, baik dirumah, bekerja, beribadah dan ditempat tempat umum atau area public,’’ pinta Bupati.
Pada rapat yang digelar dengan cara physical distancing tersebut, ditampilkan data Laporan dari BPBD dan Dinkes Kab. Kepahiang yaitu yang terkonfirmasi positif sebanyak 176 orang, yang sedang menunggu hasil tes Swab sebanyak 200 orang dan karna hal tersebut kepahiang menduduki peringkat ke 3 Penyebaran Covid 19 di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, saat menyampaikan pendapatnya Kakan Kemenag Kepahiang, H. Arsan menyatakan bahwa Kementerian Agama senantiasa mendukung penuh Pemda Kab. Kepahiang dalam menangani pandemi tersebut.
Dirinya menegaskan bahwa Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dalam menyikapi pandemi covid-19 telah menerapkan dan menerbitkan SE no 3 dan 4 yaitu berisi tentang panduan bagi Umat Islam dalam melaksanakan ibadah pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1442 H, yang sejalan dengan protokol kesehatan, serta sekaligus untuk mencegah, mengurangi penyebaran, dan melindungi masyarakat dari risiko Covid-19. Sesuai dengan Interuksi Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI) Yaqut Cholil Qoumas.
‘’Semoga pandemi covid-19 segera berakhir, tentunya dibarengi dengan ikhtiar yang maksimal untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut,’’ demikian Arsan.(***)