Bengkulu (Informasi dan Humas), Sebanyak 53 peserta calon penyuluh agama honorer (PAH) tahun anggaran 2016 mulai mengikuti tahapan tes wawancara. Pelaksanaan tes berlangsung tertib dengan sistem terbuka yang dikoordinir panitia.
Satu persatu peserta memaparkan visi-misi dan program serta kemahiran dasar yang dimiliki sebagai tenaga PAH. Menariknya, mereka juga diminta membaca ayat suci AL-Qur’an serta praktik ibadah kemasyarakat khususnya shalat jenazah.
Mereka diminta membaca serta mempraktikkan tata cara shalat jenazah berikut ketentuan yang berlaku. Konsep dan kaidah ilmu tajwid menjadi point terpenting guna membuka wawasan tentang khazana intelektual peserta.
“Bisa atau tidak membaca AL-Qur’an menjadi penentu dalam kelulusan, sebaliknya jika tidak maka jelas tidak akan lulus,” kata Kepala KUA Pino Raya Wahidin,S.Pd.I.
Diakui Wahidin, PAH harus semua bisa, artinya bukan hanya mengaji lalu bernyanyi saja, melainkan semua aspek tahu dan mengerti. Harapan, semuanya mampu mendefinisikan ilmu yang dimaksud di tengah masyarakat. (salim/humas)
Redaktur : H. Nopian Gustari