Bengkulu (Humas) - Demi mewujudkan jamaah haji yang solid, Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) melakukan pembekalan bagi petugas kloter, seluruh ketua regu (karu), dan ketua rombongan (karom), di Aula Bir Aly Asrama Haji Provinsi Bengkulu, Rabu (8/6). Hal ini dilakukan dalam rangka meminimalisir kendala-kendala yang akan terjadi saat pelaksanaan ibadah haji.
Hadir memberikan sambutan dan arahan Kabag TU Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Hamdani, M. Pd yang dalam hal ini mewakili Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Dr. H. Zahdi Taher, M. HI. Kabag TU menyampaikan terima kasih kepada karom, dan karu atas kesediaannya menjadi ketua di masing-masing regu maupun rombongan. Hal ini mengingat pentingnya peran ketua kloter, karom, dan karu pada saat ibadah haji di tanah suci.
"Karom atau karu ini adalah tugas tambahan yang sangat mulia bagi Bapak Ibu, namun juga menjadi tanggung jawab yang sangat besar, karena karom atau karu akan bertanggung jawab bagi jamaah haji yang dibawanya," ujar Hamdani.
"Bapak ibu nantinya memiliki yang namanya ketua kloter, sehingga penting untuk mengikuti arahan-arahan yang akan disampaikan ketua kloter maupun petugas haji. Hal ini untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan saat di Mekkah maupun di Madinah nanti. Intinya harus satu komando," tambah Hamdani.
Hamdani juga berbagi sedikit pengalaman dan cerita bagaimana keadaan saat menjalani ibadah haji di Mekkah dan Madinah.
"Saat ibadah haji nanti sering terjadi ada jamaah yang tersesat di tanah suci, sehingga tugas karom atau karu ini adalah memastikan regu atau rombongan yang dibawa selalu lengkap," pungkas Hamdani.
Drs. H. Siun Ruhan, M.HI sebagai pemateri dalam pembekalan ini menyampaikan pentingnya untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan kegagalan dalam proses ibadah haji, salah satunya adalah pembimbing ibadah yang tidak menguasai ibadah haji.
"Bagi pembimbing ibadah, saya tekankan harus menguasai bagaimana proses ibadah haji, jangan sampai pembimbing ibadah malah tidak menguasai ibadah haji. Dan untuk petugas haji juga jangan sampai hilang jati diri, tetap harus ingat tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan. Yang terpenting, hindari perpecahan yang ada di dalam rombongan, diskusikan segala sesuatu dengan baik," ujar Siun.
Dalam pembekalan ini H. Siun Ruhan juga memberikan tips dan praktik singkat cara pemakaian kain ihram yang aman dan nyaman. Diakhir pembekalan para karom dan karu menerima insentif dari PPIH sebagai wujud terima kasih Pemerintah atas kesediaan calon jamaah haji menjadi karu maupun karom.
(Anugrah)