Haji dan Umroh

Kakanwil: Mari Bersihkan Hati, Hilangkan Segala Prasangka, Ketenangan akan Menghampiri

Bengkulu (Humas) - Dalam rangka sosialisasi KMA Nomor 164 Tahun 2020 tentang pembatalan keberangkatan jamaah haji tahun 1441 H, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu Drs. H. Bustasar MS, M.Pd mengunjungi Kabupaten Bengkulu Selatan bertatap muka langsung dengan calon jamaah haji Kabupaten Bengkulu Selatan yang tertunda keberangkatannya di Masjid Jamik Manna, Bengkulu Selatan, Rabu (9/9).

Dalam sambutannya Bustasar menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Agama RI Jend. TNI
(Purn) Fachrul Razi tentang penundaan pemberangkatan jamaah haji Indonesia tahun 1441 H sehubungan dengan wabah Covid-19 yang mendunia.

Disamping itu pula Kakanwil menghimbau kepada para jamaah calon haji yang tertunda untuk membersihkan hati dari segala prasangka atas penundaan keberangkatan haji ini.

"Bapak ibu yang kami muliakan, yakinlah bahwa keputusan yang diterbitkan oleh Menteri Agama dalam masa pandemi covid-19 ini adalah untuk keselamatan para jamaah haji itu sendiri, mengingat situasi dan kondisi saat melaksanakan ibadah haji sangat rentan menjadi sarana penyebaran virus covid-19" ujar Kakanwil.

"Niat yang hampir terealisasi ini telah tercatat, Allah SWT mengetahui itu, maka dari itu mari bersihkan hati, bersihkan segala prasangka, maka ketenangan akan menghampiri" kata Kakanwil.

"Keberangkatan haji insya Allah akan dilaksanakan tahun depan, maka dari itu mulai saat ini hendaklah selalu menjaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah saat pandemi Covid-19 ini" lanjutnya

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Selatan H. Arsan S Ibrahim, M.HI mengatakan, dengan adanya pembatalan keberangkatan 129 orang kuota jamaah haji tahun 1441 H Kabupaten Bengkulu Selatan ini pihaknya tidak berlepas tangan begitu saja, melainkan selalu memantau kondisi calon jamaah haji dan tetap menjalin komunikasi.

"Dalam berbagai kesempatan kita tetap mengingatkan calon jamaah haji yang tertunda untuk selalu menjaga kesehatan dan senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang digaungkan pemerintah, mengingat calon jamaah haji kita dominan berusia lanjut" kata Arsan.

"Disamping itu pula kita kerap mengadakan pembinaan-pembinaan tentang ibadah haji dengan melibatkan jamaah haji tersebut" lanjutnya. (js)


TERKAIT

Islam LAINNYA