Bengkulu (Humas) – Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Zahdi Taher., M.Hi membeberkan 3 senjata atau modal utama untuk menjadi seorang penceramah atau dai yang handal dan professional. Yang pertama adalah modal iman, kedua modal ahlakul karimah dan yang ketiga menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
‘’Karena tidak akan mungkin seorang dai menyampaikan tentang iman, sementara kita sendiri jauh dari iman. Iman ini dengan diucapkan, dan diamalkan dengan anggota tubuh kita, artinya indicator ini harus Menyakini rukun iman, rukun islam dengan segala konsekuensi secara sungguh-sungguh dengan merasa ada ditubuh kita,’’kata Zahdi ketika membuka acara Bimbingan Teknis Kompetensi Penceramah Agama di lingkungan Kemenag Provinsi Bengkulu, di Hotel Nala Sea Side Pantai Panjang Kota Bengkulu. Sabtu, (10/10).
Selanjutnya ditambahkan Zahdi, untuk menjadi seorang penceramah yang handal dan professional adalah memiliki senjata ahlakul karimah yang baik, yang mulia. Artinya, seorang dai dituntut memberikan teladan kepada Jemaah dalam berahlak. Baik ahlak dalam ucapan, tindak tanduk, prilaku dan pergaulan sehari-hari.
‘’Nah seorang dai harus mampu mengaplikasikannya ditengah-tengah masyarakat.Ini yang berat, berat menjaganya, apalagi dalam ucapan atau Bahasa kita, jika sudah salah menyampaikan. Masyarakat sudah bisa menilai bahwa ahlak kita sudah tidak baik. Sekali lagi, prilaku itu sudah mencerminkan ahlak,’’ beber putra asal Kecamatan Pondok Sungguh Kabupaten Mukomuko itu.
Kemudian menurut Zahdi, untuk menjadi seorang penceramah yang professional memiliki modal yakni menguasai wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan iptek sejalan dengan makna dari visi dan misi Kemenag RI menyebarkan syiar-syiar islam, menumbuhkembangkan semangat kerukunan umat beragama, makna dan materi tersebut diperoleh dengan menguasai wawasan Iptek.
‘’Seorang penceramah jangan gagap dengan iptek, apalagi berdakwah saat ini mengutamakan teknologi melalui konten-konten menarik di media social. Artinya, kembangkan iptek dengan memanfaatkan medsos lalu bungkus dengan Bahasa-bahasa agama yang baik, selain itu juga Salah satu mengembangkan wawasan dai adalah mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Kompetensi Penceramah Agama seperti ini. Inilah modal utama penceramah, insyallah jika kita menguasai 3 modal ini, masyarakat akan siap menerima kita, masyarakat siap mengaplikasikan nilai-nilai agama yang kita berikan,’’ ungkap Zahdi.
Sementara itu, Ketua panitia pelaksana Irawadi., S.Ag, M.H menjelaskan, kegiatan Bimbingan Teknis Kompetensi Penceramah Agama di lingkungan Kemenag Provinsi Bengkulu diikuti sebanyak 200 peserta, yang terbagi dua angkatan. Angkatan pertama sebanyak 100, yang digelar pada tanggal 10-11 Oktober, dan angkatan kedua juga diikuti sebanyak 100 peserta yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 Oktober 2020.
‘’Program ini adalah program yang dilaksanakan secara nasional dan daerah untuk seluruh agama dan esensi penguatannya adalah aspek materi dan metodologi dakwah, yang nantinya diharapkan mereka dapat mempunyai wawasan keagamaan dan wawasan kebangsaan yang luas dalam menyebarkan syiar-syiar islam dan wawasan tentang agama dan idelogi bangsa,’’ demikian Irawadi mengakhiri.
Hadir dalam kesempatan itu, Kabid Penais Zawa Drs. H. Soleh., M.Pd, Kabid Urais Drs. Albahri., M.Si, Koordinator penyuluh Drs. H. Siun Rohan, dan Drs. Paimat Solihin. Hadir juga mendampingi Kakanwil, pejabat eselon IV dilingkungan Kanwil Kemenag. Kegiatan puncak pembukaan, ditandai dengan penyematan tanda peserta oleh Kakanwil Kemenag.(Tatang)