Bengkulu Selatan (Humas)- Pemerintah Daerah (Pemda) Bengkulu Selatan bersama dengan Kepala Kantor Kementerian Bengkulu Selatan, Dinkes, Dandim, kepala MUI, NU, Satpol PP Bengkulu Selatan mengadakan rapat koordinasi terkait penyusunan Surat Edaran dalam melaksanakan sholat Idul Fitri 1 Syawal 1442 H di Kantor Bupati Bengkulu Selatan pada Kamis (6/5)
Yudi Satria, SE, MM selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkulu Selatan membuka secara langsung rapat ini. Dalam rapat ini Yudi meminta masukan dan pendapat dari peserta rapat terkait pelaksanakan sholat Idul Fitri di tengah pandemi ini. Mengingat arahan langsung dari Menag RI yang menyarankan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri di rumah saja.
Dr. H. Junni Muslimin, MA selaku Kakan Kemenag BS menyampaikan bahwa untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri 1 syawal 1442 H ini harus mengacu pada data dari Dinas Kesehatan, terkait status daerah masing-masing. Di mana daerah yang berstatus zona Orange dan Merah tidak dapat melaksanakan sholat di masjid dan dianjurkan untuk melakasanakan sholat Ied di Rumah saja, sedangkan untuk wilayah Kuning dan Hijau diperbolehkan untuk melakasanakan sholat id yang dianjurkan di lapangan terbuka dan tetap mematuhi prokotol kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Selatan menyebutkan bahwa dari 11 Kecamatan yang ada di Bengkulu Selatan hanya 1 Kecamatan yang berstatus Zona Hijau yaitu kecamatan Ulu Manna, 1 Kecamatan Zona Merah yaitu Kota Manna , dan yang lainnya di Zona Kuning.
Berdasarkan data tersebut, Sekda Bengkulu selatan menyimpulkan hasil rapat adalah sebagai berikut bahwa pemerintah dan PHBI Bengkulu Selatan tidak menganjurkan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid, lebih disarankan di tanah lapang bagi wilayah dengan zona Kuning dan Hijau dengan menerapkan prokes ketat, sedangkan untuk wilayah Merah dan Orange diharapkan untuk melaksanakan sholat di rumah saja. Selain itu, setelah melaksanakan sholat Idul Fitri tidak diperkenankan untuk salam-salaman dan halal bihalal serta open house atau hal-hal lain yang menyebabkan kerumunan dan keramaian. (Eka)