Tindak Lanjuti Sosialisasi “Stop Bullying”Kabid Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Sambangi MTsN 2 Benteng

Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Bengkulu Tengah, Eva Susanti, SE, menyambangi MTs Negeri 2 Bengkulu Tengah, Senin (13/05/2024)

Bengkulu Tengah ( Humas ) - Kepala Bidang Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Bengkulu Tengah, Eva Susanti, SE, menyambangi MTs Negeri 2 Bengkulu Tengah, Senin (13/05/2024). Kedatangan Bu Eva didampingi oleh salah satu stafnya. Kehadiran mereka di ruang UKS disambut dengan senang hati oleh Penanggung Jawab program PIK–R, Yuniarsih, SE. Kunjungan Bu Eva ke MTsN 2 Bengkulu Tengah merupakan perwujudan tindak lanjut dari kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak, yang diadakan beberapa waktu lalu.

Bersama dengan kedatangannya, Bu Eva menyerahkan banner berisi imbauan kepada peserta didik untuk bersikap ramah dan bersahabat, juga menghindari perilaku tindak kekerasan kepada sesama teman dengan mengesampingkan sikap senioritas dan superioritas. Karena pada hakikatnya, semua siswa yang bernaung di bawah madrasah yang sama merupakan satu kesatuan keluarga besar, sudah seperti saudara. Sementara dengan pelajar yang berbeda sekolah atau madrasah, perlu menyadari pentingnya sikap toleransi dan saling menghargai. Dengan demikian, perilaku tindak kekerasan dapat diredam dan dihindari.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bu Eva Susanti, selaku Kabid Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB, Bengkulu Tengah, atas pemberian cenderamata yang berharga untuk MTsN 2 Bengkulu Tengah. Dengan adanya banner ini, anak-anak dapat membaca dan memahami perilaku yang harus mereka hindari untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan, terutama selama belajar di madrasah,” kata Bu Yuniarsih antusias.

Pada banner tersebut tercantum beragam contoh perilaku tindak kekerasan yang harus anak-anak hindari, baik secara Verbal, Fisik, Sosial, maupun Cyber Bullying. Dengan pemahaman ini, diharapkan anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, memiliki toleransi yang tinggi, serta mampu melindungi diri agar tidak menjadi korban dari perundungan orang lain, termasuk tindak kekerasan dari orang-orang terdekat.

Jika semua peserta didik memahami pentingnya menghindari perilaku kekerasan, maka tawuran antar pelajar akan dapat diminimalisir serendah mungkin. Lingkungan belajar pun akan semakin kondusif dan menyenangkan. Tentu ini akan berimbas pada peningkatan prestasi siswa itu sendiri. (EyS)


TERKAIT

Berita LAINNYA