Strategi Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Sukaraja Dalam Menyikapi Judi Online Di Masyarakat Binaannya

Seluma (Humas) - Permainan judi sering dimainkan oleh masyarakat dengan berbagai bentuk yang tanpa di sadari hal-hal kecilpun dapat mengandung unsur perjudian. Seperti halnya, lempar dadu, bertaruh untuk sebuah pertandingan dan bermain kartu. Siapa yang menang akan mendapatkan hadiah yang telah ditentukan dan yang kalah berhak melakukan atau memberikan sesuatu sesuai dengan kesepakatan. Semua itu menunjukunan bahwa dalam permainan tersebut telah. terdapat unsur perjudian. Ada sesuatu yang.dipertaruhkan dalam setiap permainan, baik itu berupa materi atau non materi. Perjudian merupakan penyakit sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat, yang membuat masyarakat sering mengalami kerugian dan menyebabkan banyak orang jatuh miskin,ujar Badoar  Batu Bara Penyuluh Agama Islam Kecamatan Sukaraja.

 Badoar dalam menyampaikan materi pengajian di Majlis Taklim Al-Muhajirin Desa Padang Kuas mengatakan Judi online menggunakan sarana teknologi informasi yang serba canggih dilakukan secara terang terangan dengan menggunakan situs web melalui media internet yang disebut situs judi yang berbasis online dan masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah hanya dengan menggunakan smartphone yang teramat canggih dan pihak aparat hukum kurang mampu untuk melakukan pemberantasan judi yang menggunkan media internet atau judi online. Segi perilaku masyarakat juga mudah ditebak, mereka yang telah kecanduan judi cenderung akan mengisolasi diri dan bergaul dengan komunitas yang sejalan dengan mereka. Dengan demikian judi sudah merupakan penyakit sosial yang bersifat menyimpang dan tetap saja ada mengisi kebutuhan manusia, Senin (2/12).

Menghindari  diri dari judi  apalagi judi online,karena judi adalah sebuah permasalahan sosial dikarenakan dampak yang ditimbulkan amat negatif bagi kepentingan nasional terutama bagi generasi muda karena menyebabkan para pemuda cenderung malas dalam bekerja dan dana yang mengalir dalam permainan ini cukup besar sehingga dana yang semula dapat digunakan untuk pembangunan malah mengalir untuk permainan judi, judi juga bertentangan dengan agama, moral dan keasusilaan. Permainan judi juga dapat menimbulkan ketergantungan dan menimbulkan kerugian dari segi materil dan nonmateril tidak saja bagi para pemain tetapi juga keluarga dan orang sekitarnya. Oleh karena itu semoga dengan sering mengikuti pengajian ,bertambah pulalah iman dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,sehingga kita tidak menjadi manusia yang cepat putus asa dan mencari rezeki dengan jalan pintas karena tergiur dengan iming-iming kemenangan yang besar. (Eka/ JA)


TERKAIT

Berita LAINNYA