Kapahiang (Humas) --- Kantor Urusan Agama (KUA) Kabawetan melalui Penyuluh Agama Islam Non ASN, HArtati, melayani bimbingan penyuluhan di Aula KUA belum lama ini.
Melayani konsultasi merupakan bagian tugas penyuluh, sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2021 Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 7. Bimbingan atau Penyuluhan Agama yang selanjutnya disebut Bimbingan atau Penyuluhan adalah suatu proses pengubahan perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi, konseling, edukasi, fasilitasi dan advokasi baik secara lisan, tulisan dan praktik dalam rangka pengembangan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok masyarakat sasaran agar mereka mengetahui, termotivasi dan mampu memahami, melaksanakan ajaran agama dengan benar sekaligus mempunyai kepedulian dan partisipasi aktif dalam pembangunan bidang sosial atau keagamaan dengan menggunakan bahasa atau ajaran agama.
Materi yang disampaikan pada hari itu berfokus pada pemahaman mendalam tentang rukun-rukun dalam sholat, yaitu Rukun Qouli, Rukun Fi’li, dan Rukun Qolbi. Dalam penyuluhannya, Hartati menjelaskan bahwa Rukun Qouli adalah bacaan-bacaan wajib dalam sholat seperti takbiratul ihram, bacaan Al-Fatihah, dan tasyahud akhir. Rukun Fi’li mencakup gerakan fisik seperti berdiri, ruku', sujud, dan duduk di antara dua sujud. Sementara itu, Rukun Qolbi berkaitan dengan kehadiran hati dan kekhusyukan dalam sholat.
“Kita tidak hanya sekadar menghafal dan melaksanakan gerakan sholat, tetapi juga harus memahami dan menghayati setiap rukun yang ada. Dengan begitu, sholat kita akan semakin berkualitas dan diterima oleh Allah SWT,” ujar Hartati dalam penyampaiannya.
Kegiatan penyuluhan ini berlangsung dengan interaktif, di mana warga diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi terkait sholat yang mereka lakukan sehari-hari. Selain itu, Hartati juga memberikan praktik langsung agar pemahaman semakin mendalam.
Antusiasme warga terlihat jelas dalam kegiatan ini. Mereka berharap bimbingan semacam ini dapat terus berlanjut agar semakin memahami dan memperbaiki kualitas ibadah mereka, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. (DA)