Rejang Lebong (HUMAS) ---- Penyuluh Agama KUA Sindang Kelingi, Slamet Cahyadi Sani, S.Sos., baru-baru ini melakukan konsultasi dengan Pak Arif di Ruang Perencanaan Kementerian Agama terkait persiapan dan kelengkapan proposal pembuatan tugu dan prasasti Kampung Moderasi Beragama. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Slamet juga meminta arahan agar apa yang diajukan dapat segera terealisasi.
Program Kampung Moderasi Beragama merupakan inisiatif Kementerian Agama Republik Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Desa Sindang Jati dan Sindang Jaya, yang terletak di Kecamatan Sindang Kelingi, telah ditetapkan sebagai desa moderasi beragama di Kabupaten Rejang Lebong. Kehidupan di desa tersebut diwarnai dengan keberagaman agama, termasuk Islam, Buddha, dan Katolik, serta keberadaan masjid, gereja, dan wihara yang berdiri berdampingan.
Slamet menyatakan bahwa meskipun terdapat perbedaan keyakinan, masyarakat di kedua desa tersebut hidup damai dan harmonis. Mereka kerap bersatu dalam kegiatan sosial, seperti gotong royong menjaga kebersihan desa dan saling membantu dalam acara-acara penting. Pada saat perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, umat agama lain turut membantu menjaga keamanan lingkungan selama sholat berlangsung.
Pak Arif memberikan tiga catatan penting dalam arahannya, yaitu pentingnya moderasi beragama di tingkat desa sebagai strategi kreatif untuk menciptakan kedamaian, sinergi antara penyuluh agama dan Pokja Kampung Moderasi, serta penguatan kerjasama antar tokoh masyarakat.
Slamet menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terbentuknya Desa Moderasi Beragama. Ia berharap bahwa kehidupan bermasyarakat di Desa Sindang Jati dan Sindang Jaya dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya, mencerminkan nilai Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.(slamet)
