Rejang Lebong (HUMAS) – Apel peringatan Hari Santri yang digelar oleh Kementerian Agama Rejang Lebong telah berlangsung dengan sukses di Pondok Pesantren Darul Ma’arif, yang terletak di Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Curup Utara. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Kantor Kemenag Rejang Lebong, H. Lukman, S.Ag., MH, serta jajaran (22/10).
Dalam upacara tersebut, hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asisten II) Dr. M. H. Asli, S.Kep., M.Kes, Kapolres Rejang Lebong, Dandim 0409, Kejari Rejang Lebong, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kapolsek Curup, Camat Curup Utara, Danramil 409-05 Curup, Kepala BPN Rejang Lebong, serta perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tak ketinggalan, acara ini juga dihadiri oleh santri dari berbagai pondok pesantren di Rejang Lebong serta seluruh karyawan Kemenag.
Hari Santri tahun 2024 ini mengusung tema “Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan,” yang mencerminkan semangat perjuangan santri dalam menjaga dan mempertahankan nilai-nilai kemerdekaan. Dalam amanat Menteri Agama yang dibacakan oleh Asisten II, Dr. M. H. Asli, S.Kep., M.Kes, ditegaskan bahwa peringatan Hari Santri merupakan momentum untuk mengenang dan meneladani perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Hari Santri yang kita peringati setiap tanggal 22 Oktober adalah momen untuk mengingat dan meneladani para santri yang berjuang melawan penjajah. Sejarah mencatat bahwa kaum santri adalah salah satu kelompok paling aktif dalam perlawanan,” ujar Pak Asisten II.
Ia juga mengingatkan tentang peristiwa bersejarah “Resolusi Jihad” yang diprakarsai oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asyari pada tanggal 22 Oktober 1945. Dalam fatwa tersebut, Kiai Hasyim menyatakan bahwa perjuangan melawan penjajah adalah kewajiban bagi setiap individu Muslim.
Setelah upacara, H. Lukman selaku Kepala Kantor Kemenag Rejang Lebong memberikan tanggapan positif terhadap pelaksanaan apel santri kali ini. Ia menyampaikan harapannya agar semangat perjuangan para santri terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.
“Melalui kegiatan ini, kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga berkomitmen untuk meneruskan perjuangan dalam konteks yang lebih relevan di era modern ini. Santri harus tetap berperan aktif dalam membangun bangsa dan menjaga kerukunan antar umat beragama,” ungkapnya.
Peringatan Hari Santri ini diharapkan dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan di kalangan santri, serta mendorong mereka untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat. Dengan semangat yang ditunjukkan dalam acara ini, diharapkan generasi santri masa kini mampu melanjutkan perjuangan para pendahulu demi kemajuan bangsa Indonesia.(prada)