Kaur (Humas) - RRI Bintuhan melaksanakan dialog interaktif melalui siaran Radio RRI FM 98.8 Mhz dan Live streaming di Facebook RRI Bintuhan bersama Madrasah Aliyah Negeri Kaur, dengan Topik “Pentingnya Pemenuhan Hak Anak Untuk Masa Depan Yang Lebih Baik” dilaksanakan di Aula Man Kaur, Selasa (30/07/2024)
Kegiatan ini di pandu oleh host Desi Ismianti, dengan narasumber Elda Marlina, S.Km (Kabid Perlindungan Perempuan, Khusus Anak, Hak Anak, Dinas P2KB P3A), Julita, M.Pd.I ( Kepala Sekolah MAN Kaur) dan Sefta Kurniawan, M.Pd ( Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kaur), diikuti oleh seluruh Siswa/i MAN Kaur.
Elda Marlina, S.Km menyampaikan dalam paparan materi, pada 23 Juli diperingati sebagai hari anak nasional. Tujuan dari peringatan hari anak nasional adalah sebagai bentuk penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa serta untuk mendorong penyelesaian permasalahan kekerasan, perkawinan anak usia dini dan hukum terhadap anak, untuk mewujudkan generasi yang tangguh dan berkualitas.
“Rencana kerja pada tahun 2025 insya Allah melaksanakan kegiatan Pendampingan dan Penjangkauan untuk pemenuhan hak anak. Pemenuhan hak anak adalah tugas dan kewajiban kita bersama yaitu dari pemerintah, keluarga dan orang tua mengenai pemenuhan hak-hak anak itu sendiri”, Tutur Elda.
Adapun upaya pemerintahan Dinas Pendidikan Kabupaten Kaur telah menyiapkan program sekolah berasrama bagi anak-anak yang kurang mampu agar pendidikan merata.
“Diknas pendidikan kabupaten Kaur melakukan aktif kampanye kepada anak-anak untuk mengajak mereka agar tidak putus sekolah dan yang paling penting kesadaran dan dorongan dari pihak keluarga menjadi faktor utama. Dinas pendidikan juga melakukan kolaborasi dengan dinas lain untuk menanggulangi putus sekolah anak. Ada 6 orang anak yang kuliah dibiayai langsung oleh pemda kabupaten Kaur”, Jelas Sefta.
Julita, M.Pd.I Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kaur menjelaskan hal-hal yang bisa meningkatkan keramahtamahan di lingkungan madrasah. Guru dan anak-anak sudah seperti sahabat, karena guru sebagai contoh dan pengganti orang tua disekolah harus bisa mengerti dan membimbing siswa-siswi hingga mereka bisa menyelesaikan pendidikan dengan baik.
“Sesuai dengan standar pendidikan bahwasanya anak-anak dididik dengan akhlak yang baik. Dengan cara mengajak anak-anak mengobrol langsung tanpa rasa canggung, karena pada hakekatnya anak-anak ini harus didampingi secara jasmani dan rohani dan yang peling penting yaitu pembentukan karakternya”, Ujar Julita. (Meli/Puja)