Evaluasi Kualitas Lingkungan Belajar, MIN 2 Kota Bengkulu Laksanakan Sulinjar

Evaluasi Kualitas Lingkungan Belajar, MIN 2 Kota Bengkulu Laksanakan Sulinjar

Kota Bengkulu (Humas) - Madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) 2 Kota Bengkulu melaksanakan Survei Lingkungan Belajar (Sulinjar). Survei yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini dilaksanakan secara serentak oleh seluruh dewan guru pada Rabu (16/10/2024). Adapun tujuan utama dari survei ini adalah untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas lingkungan belajar di madrasah guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia .

Sejak pukul 10.00 WIB, para guru sudah berkumpul di ruangan untuk mengikuti pengisian survei. Dengan suasana yang tertib dan kondusif, para guru terlihat tekun mengisi setiap pertanyaan yang disajikan dalam survey sebanyak 116 soal yang dikerjakan dengan baik. Kegiatan ini dipandu oleh tim teknis yang membantu memastikan kelancaran proses pengisian, mulai dari persiapan hingga penyelesaian survei.

Survei Lingkungan Belajar (Sulinjar) mencakup berbagai aspek yang terkait dengan kualitas pembelajaran, sarana dan prasarana, serta hubungan antar elemen di madrasah. Selain itu, survei ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana dukungan madrasah terhadap pengembangan kompetensi dan pelaksanaan pendidikan di lingkungan madrasah.

Kepala Madrasah Ach. Jainuri S.Ag, mengungkapkan pandangannya setelah mengikuti pengisian survei.

"Saya sangat mendukung kegiatan ini karena memberikan ruang bagi kami untuk menyampaikan pendapat dan masukan mengenai kondisi lingkungan belajar di madrasah. Semoga hasil survei ini bisa membawa dampak positif bagi kemajuan madrasah". Tuturnya.

Selain menjadi ajang evaluasi, pelaksanaan Sulinjar di MIN 2 Kota Bengkulu juga menjadi bukti bahwa madrasah ini terus berupaya meningkatkan profesionalisme para guru melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat. Kehadiran teknologi dalam proses survei, seperti penggunaan komputer, juga menunjukkan bahwa madrasah telah siap beradaptasi dengan era digital dalam bidang pendidikan.

Kegiatan ini juga menjadi momentum bagi para pendidik untuk lebih memahami pentingnya evaluasi berkelanjutan dalam menciptakan madrasah yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan semua pihak. (Devi/PopiHumas)


TERKAIT

Berita LAINNYA