Bengkulu (Humas) --- Kanwil Kemenag Provinsi Bengkulu memberikan bantuan sosial kepada 3 Panti Asuhan di Kota Bengkulu. Bantuan ini diberikan secara simbolis oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Bengkulu Drs. H. Zahdi Taher., M.HI bersamaan pada acara syukuran Hari Amal Bakti (HAB) ke-75 Kemenag. Selasa, (5/1).
3 Panti Asuhan tersebut adalah Panti Asuhan Kasih Sayang Kelurahan Bentiring, Panti Asuhan Tunas Harapan Kelurahan Jitra dan Panti Asuhan Bintang Terampil Kelurahan Tebeng. Ikut mendampingi Kakanwil, Kabag TU Drs. H. Yasaroh., M.HI dan Ketua DWP Hj. Mega Haryanti Zahdi, S.Ag.,M.Pd serta Ketua Panitia pelaksana Drs. H. Hamdani.,M.Pd serta dihadiri keluarga besar Kanwil Kemenag Bengkulu.
‘’Melalui kegiatan ini kami ingin memberikan energi positif dengan berbagi kebahagiaan dan kepedulian kepada panti asuhan. Kami berharap santunan yang diberikan dapat menjadi berkah," Kata Kakanwil.
Bertepatan dengan peringatan HAB Ke-75 ini, Kakanwil juga mengajak kepada keluarga besar Kemenag se-Provinsi Bengkulu agar terus menunjukkan integritas serta dedikasi tinggi dalam pelayanan keagamaan dan pendidikan keagamaan.
‘’Ini sejalan dengan amanah Bapak Menag RI Yaqut Cholil Qoumas memiliki tekad kuat untuk melakukan transformasi di Kementerian Agama (Kemenag) agar menjadi lebih baik. Yakni menginginkan, Kemenag ke depan menjadi ‘Kemenag Baru’ yang antara lain dicirikan dengan sistem dan layanan berbasis teknologi digital yang lebih praktis sekaligus solutif,’’ tegas Zahdi.
Dalam kesempatan tersebut Zahdi yang meneruskan arahan Menag RI juga mengajak seluruh jajaran Kemenag di Bengkulu untuk menjadikan agama sebagai inspirasi pembangunan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Di negara yang berdasarkan Pancasila ini, tidak ada diktator mayoritas atau tirani mayoritas. Semua umat beragama dituntut untuk saling menghormati hak dan kewajiban masing-masing, di mana hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain,’’ sambung Kakanwil meneruskan amanah Gus Yaqut.
Peringatan HAB Kemenag tahun ini mengusung tema "Indonesia Rukun". Tema ini sejalan dengan semangat nasional yang menempatkan kerukunan umat beragama sebagai salah satu modal bangsa ini untuk maju.
“Tanpa kerukunan, akan sukar menggapai cita-cita besar bangsa agar sejajar dengan bangsa lain di dunia,” demikian Kakanwil mengakhiri. (Tatang)