BENGKULU (HUMAS) --- Pendampingan persiapan pilot project implementasi zona integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dilingkungan Kementerian Agama Provinsi Bengkulu ditutup oleh Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Dr. H. Zahdi Taher.,M.HI di Mercure Hotel. Jumat, (29/10).
Hasilnya, ada 11 rekomendasi yang dikeluarkan oleh Biro Organisasi Tata Laksana Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) kepada sembilan Satuan Kerja (Satker) sebagai bahan peningkatan pembangunan ZI-WBK/WBBM tersebut.
‘’Yang pertama,optimalisasi peran aktif Tim ZI dan seluruh pejabat/pegawai melalui Pencanangan Pembangunan ZI disertai Penandatangan Komitmen Bersama seluruh pimpinan dan pegawai pada satuan kerja,’’ kata Kabag Fasilitasi Reformasi Birokrasi (RB) dan Pelaporan Biro Organisasi Tata Laksana Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Kartika damayanti, S.Kom,M.M.
Yang kedua, perlu segera dibangun Sarana Layanan Terpadu/Terintegrasi yang memadai dan Media Informasi (website, media sosial dan media elektronik).
‘’Sehingga seluruh pelayanan dapat diselesaikan tanpa harus bertatap muka,’’ ungkap Kartika.
Yang ketiga, memperbanyak motto perubahan di setiap lantai dan di ruang layanan pada unit kerja.
‘’Seperti misalnya, kami siap melayani dengan segenap hati, bangkitkan semangat perubahan sebelum tenggelam, pelayanan tidak dipungut biaya,’’ lanjutnya.
Yang keempat menurut Kartika perlu meningkatkan jumlah, peran dan monitoring/evaluasi implementasi program kerja para Agen Perubahan serta pemberian reward dgn inovasi terbaik.
’’Selanjutnya rekomendasi kelima ini perlunya penekanan dalam setiap rapat/pertemuan terkait evaluasi baik per bulan/ triwulanan/semesteran, perlu dibahas perkembangan pelaksanaan program pembangunan ZI serta menindaklanjuti permasalahan-permasalahan yangg ada (sesuai dengan matrik program kerja),’’ pungkas Kartika.
Kemudian keenam, Kartika menekankan kepada satuan kerja agar melakukan coaching treatment kepada seluruh pegawai secara berjenjang dan dilakukan secara berkala.
‘’Ini pun diiringi dengan rekomendasi ketujuh, kita diminta sering melakukan pemberian motivasi berupa pemberian penghargaan kepada pegawai yang berinovasi, berprestasi, yang bernilai positif,’’ tegasnya.
Kedelapan adalah memberikan pelatihan pelayanan prima secara intensif kepada pegawai atau yang akan bertugas sebagai petugas layanan.
‘’Kesembilan adalah melakukan ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) Inovasi-inovasi yang ada pada beberapa satuan kerja/lembaga lain,’’ pinta Kartika.
Selanjutnya kesepuluh adalah melakukan “intimasi” kepada masyarakat untuk meningkatkan kepercayaan terhadap kualitas layanan.
‘’Tentu saran yang terakhir dan segera ditindaklanjuti adalah segera tindaklanjuti seluruh catatan tim pendampingan. Saya yakin jika rekomendasi ini dilaksanakan, pemenuhan standar persyaratan WBK/WBBM pada seluruh area pembangunan ZI akan terwujud,’’ tegasnya.
Menanggapi rekomendasi tersebut, Kakanwil Dr. H. Zahdi Taher.,M.HI didampingi Kabag Tata Usaha Drs. H. Hamdani.,M.Pd menyatakan siap menindaklanjuti 11 rekomendasi yang diinstruksikan oleh tim pendamping Kemenag RI. Bahkan Kakanwil berkomitmen akan mengawal langsung agar Sembilan satker yang menjadi pilot project dapat mengejar angan-angan itu.
‘’Setelah pendampingan ini, saya akan langsung turun mengawasi untuk segera merumuskan dan menindaklanjuti 11 rekomendasi ini,’’ ucap Kakanwil.
Memang diakuinya, untuk membangun zona integritas itu, adalah kerja berat. Harus ada komitmen yang kuat dan memiliki mindset (pola pikir dan budaya kerja) yang sama, sehingga keberhasilan zona integritas ini dapat diraih.
‘’Ini tidak bisa kerja sendiri. Butuh Superteam, Bukan Superman.Karenanya saya minta kepada tim, mari kita berlomba, berlari kencang bersama mengejar raihan ini. Insyallah dengan komitmen yang kuat, niat yang tulus kita pasti lolos,’’ demikian Zahdi.
Penulis : Tatang Wss