Penghulu Curup Timur RL Bina Majelis Taklim

Bengkulu (Informasi dan Humas) 9/2- Isu radikalisme dan ekstremisme beragama merupakan isu sentral saat ini. Berbagai macam gerakan radikal yang mengatasnamakan agama muncul bak jamur di musim hujan. Karena itu, peran para ulama sangat diperlukan guna menangkal radikalisme dan ekstremisme tersebut. Berangkat dari pemikiran tersebut, Penghulu Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong (RL), Bulkis, S.Th.I, MHI bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) gencar melakukan pembinaan.

“Saya bersama teman-teman dari MUI berusaha semaksimal mungkin melakukan pembinaan kepada masyarakat muslim. Kita sampaikan kepada mereka bagaimana beragama yang santun sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW beserta para sahabat. Islam sebagai agama rahmat bagi semesta alam harus tercermin pada akhlak pemeluknya”, kata Bulkis pada Sabtu (06/02) di hadapan jamaah Majelis Taklim di Kota Curup.

Bulkis mengatakan bahwa dahulu orang berbondong-bondong memeluk Islam, bukan karena sering mendengar ceramah oleh para muballigh. Melainkan kerena orang tertarik dengan muamalah yang dilakukan oleh umat Islam. Contohnya, ada seorang Yahudi masuk Islam pada masa Nabi SAW hanya karena Nabi mengunjunginya ketika sakit. Padahal si Yahudi tersebut selalu meludahi Nabi setiap kali Nabi melewati rumah si Yahudi.

Sebagaimana sebuah ungkapan yang pernah diucapkan oleh Syeikh Muhammad Abduh, Al-Islam Mahjubun bil Muslimin. Keindahan Islam itu tertutupi oleh umat Islam itu sendiri. Sekarang ini, agama Islam sering diidentikkan dengan terorisme. Padahal Islam yang sebenarnya adalah Islam yang santun, lemah lembut, dan penuh toleransi.

Penulis : Humas KUA **
Redaktur: H.Nopian Gustari


TERKAIT

Wilayah LAINNYA