Pemprov Bengkulu Dorong Bandara Fatmawati Menjadi Embarkasi Antara

Bengkulu (Humas-13/8) - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya mendorong agar Bandara Fatmawati Bengkulu menjadi embarkasi antara bagi Calon Jamaah Haji Provinsi Bengkulu sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan cost yang dikeluarkan oleh Calon Jamaah Haji Provinsi Bengkulu. "Kami terus berupaya dengan mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Agama untuk menjadikan Bandara Fatmawati Bengkulu sebagai embarkasi antara" kata Plt. Gubernur Bengkulu, H. Junaidi Hamsyah, M.Pd saat memberikan sambutan dalam kegiatan ramah tamah dengan Forum Komunikasi Pejabat Daerah (FKPD) dan veteran Provinsi Bengkulu digedung Balai Buntar, Senin(13/8). Menurut dia, apabila pemerintah pusat mewujudkan Bandara Fatmawati sebagai embarkasi antara, bukan hanya calon jamaah haji yang diuntungkan namun secara ekonomi masyarakat Provinsi Bengkulu juga akan mendapatkan imbasnya. Ramah tamah yang juga dihadiri Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, H.Suardi Abbas, SH,MH itu, Junaidi mengatakan dengan adanya embarkasi antara dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya Jamaah Calon Haji karena Jamaah tidak harus berlama-lama diperjalanan tetapi cukup satu setengah jam dipesawat transit di Embarkasi Padang dan langsung diterbangkan ke Arab Saudi. Selain itu, dengan adanya embarkasi antara, Jamaah haji juga tidak harus menginap diasrama haji Padang namun hanya istirahat sekitar satu jam di Bandara Internasional Minang Kabau, Sumatera Barat. Secara ekonomis, dengan dijadikanya Bandara Fatmawati sebagai embarkasi antara tentunya akan banyak penjual pernak pernik haji di sekitar bandara akan menjadi sumber pendapatan bagi pedagang kecil yang ada di Provinsi Bengkulu. Saat ini Jamaah haji Provinsi Bengkulu dari sepuluh Kabupaten / Kota masih menggunakan jalur darat dan udara dari Kabupaten masing-masing sesuai dengan kesepakatan antara calon jamaah haji dan pemerintah daerah setempat menuju embarkasi Padang dengan jarak tempuh mencapai 12 jam lebih jika ditempuh melalui jalur darat. "Kalau kita masih tetap mengandalkan jalur darat, selain tidak efisien resikonya juga sangat besar, karena tidak menutup kemungkinan jalan lonsor atau terjadi insiden diperjalanan dan mudah-mudahan niat baik pemda Provinsi Bengkulu ini dapat segera terwujud," ujarnya.

TERKAIT

Wilayah LAINNYA