Bengkulu (Humas)- Sebagai bentuk tanggung jawab atas tugas yang diemban, petugas kloter mulai dari ketua kloter, pembimbing ibadah, petugas kesehatan dan PHD melaksankan visitasi langsung ke Jamaah. Disampaikan oleh salah satu pembimbing ibadah kloter 9 Padang H.Abdul Qohar bahwa langkah ini diambil untuk benar-benar memastikan bahwa seluruh jamaah haji asal provinsi Bengkulu yang tergabung dalam kloter 7,8,9,10, dan 11 Padang benar-benar telah menyelesaikan Tawaf Ifadahnya sebagai rangkaian rukun haji yang harus dilaksankan.
Dikatakan oleh H.Abdul Qohar bahwa jika ada jamaah yang belum melaksankan Tawaf Ifadah karena dalam kondisi sakit maka petugas kloter akan mencatat dan memastikan jamaah haji nantinya telah melaksankan Tawaf Ifadah sebelum keberangkatan menuju Madinah pada 15 Juli mendatang. Namun jika masih sakit H-2 sebelum keberangkatan ke madinah maka Tawafnya akan di bakdalkan, jika ada jamaah yang karena kondisi lansia maka petugas akan membantu memfasilitasi jamaah tersebut untuk melaksankan Tawaf dengan menggunakan kursi roda ataupun skuter.
“Kita benar-benar harus memastikan bahwa semua Jamaah selesai melaksankan rukun haji, jangan sampai ada Jamaah yang tercecer dan tak terpantau oleh kita sehingga tidak melaksankan Tawaf Ifadah” terang H.Qohar.
Disampaikan H.Qohar pula bahwa dalam sosialisasi dan visitasi ke Jamaah ini Jamaah Haji asal Bengkulu juga diingatkan untuk selalu menjaga kesehatan,tetap menggunakan APD(Alat Pelindung Diri) ketika beraktifitas diluar hotel, seperti sendal, payung,kaca mata hitam,masker dan jika diperlukan menggunakan sunscren, minum sebelum kehausan, istirahat dan makan yang cukup.
Selain itu Jamaah juga diingatkan untuk memastikan bahwa berat koper besar yang akan dibawa kembali pulang tidak melebihi 32 kg, koper bagasi 7 kg dan tidak “menyelundupkan” air zamzam kedalam koper yang dipastikan akan disita oleh petugas bandara.
“Kami berupaya mengingatkan Jamaah untuk disiplin tentang berat koper ini dan tidak memasukkan air zamzam kekoper besar, apalagi saat ini jumlah air zamzam yang akan diterima Jamaah Haji di Tanah Air nantinya telah mendapat tambahan dari Menteri Agama yaitu yang sebelumnya hanya 5 liter ditambah lagi menjadi 5 liter hingga menjadi 10 liter untuk masing-masing Jamaah” terang H.Qohar.
Jamaah juga diingatkan bahwa perjalanan menuju Madinah nantinya akan difokuskan untuk ibadah, diantaranya pelaksanan sholat Arbain (sholat 40 waktu) di Masjid Nabawi dan ziarah ketempat-tempat bersejarah.
“Harapan kita meski bukan termasuk kedalam rukun haji, pelaksanaan ibadah di Madinah dapat terlaksana dengan maksimal, sehingga Jamaah akan betul-betul memanfaatkan waktu selama di Madinah untuk beribadah” terang H.Qohar.