Bengkulu (Inmas) 28/01 - Kepala Kemenag Kaur H. Arsan Suryani, MHI mengungkapkan bahwa seorang imam dan khotib harus mampu menciptakan dan menghidupkan kembali daya magnet masjid dan musholla dengan program-program dan kegiatan yang dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.

"Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengajak seluruh para peserta untuk selalu mengaktifkan dan memakmurkan masjid, dengan mengajak umat islam untuk untuk menghidupkan kembali peran dan fungsi masjid seperti sedia kala", kata H. Arsan saat membuka Pelatihan bagi Imam dan Khattib se Kecamatan kaur Selatan di Masjid Agung AlKahfi Kabupaten Kaur pada Selasa (25/01).

Lebih lanjut, Kepala Kemenag berharap melalui pelatihan ini,para imam dan khatib dapat bersinergi dalam menjaga aqidah masyarakat, serta dapat membentengi masyarakat dari paham radikalisasi agama dan paham-paham yang menyimpang dari ajaran Agama Islam. Disamping itu, para imam dan khatib juga selalu berhadapan dengan masyarakat dalam merespon berbagai persoalan yang berkaitan dengan pembinaan keagamaan masyarakat.

"Untuk itu, peran serta imam dan khatib bersama seluruh elemen masyarakat, sangat dibutuhkan dalam menangani terhadap berbagai isu dan persolan kemerosotan moral dan akidah di tengah-tengah masyarakat, seperti narkoba, kenakalan remaja, kemaksiatan, minuman keras, aliran sesat, dan maraknya kasus bunuh diri", sambung H. Arsan.

Adapun Pelatihan Imam dan Khatib tersebut di adakan oleh DMI (Dewan Masjid Indonesia) Provinsi Bengkulu yang bekerjasama dengan DMI Kecamatan Kaur Selatan dan Kemenag Kaur di ikuti oleh 30 Imam dan Khatib se Kecamatan Kaur Selatan. Bertindak selaku narasumber Ustad Sobari dari DMI Provinsi Bengkulu yang juga sebagai pengasuh Ponpes Harsallakum. (puji)