Bengkulu Tengah (Humas) – Ditetapkannya 10 Desa dari 5 Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Tengah sebagai Desa Sadar Kerukunan oleh Kementerian Agama RI. Kesepuluh Desa ini dinilai memiliki sejumlah keunggulan dalam menerapkan hidup rukun antar umat beragama.
Maka dari itu, Kepala Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah H. Sipuan, S.Ag.,MM menerjunkan Tim guna mendampingi Tim dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenag RI yang melakukan survey ke Desa-desa yang di tetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan di Kab. Bengkulu Tengah, Sabtu (28/05).
Desa-desa yang ditetapkan Desa Sadar Kerukunan sebagai berikut :
- Kecamatan Talang Empat = Desa Taba Terunjam, Desa Pagar Jati dan Desa Padang Ulak Tanjung
- Kecamatan Karang Tinggi = Desa Kancing
- Kecamatan Taba Penanjung = Desa Penum, Desa Datar Lebar dan Desa Tanjung Heran
- Kecamatan Pagar Jati = Desa Pagar Jati
- Kecamatan Merigi Sakti = Desa Arga Indah II
- Kecamatan Pondok Kubang = Desa Taba Jambu
Tim yang diterjunkan untuk mendampingi pihak Balitbang Kemenag RI diketuai oleh Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah DR. Rusman Saleh, M.Pd. Kepala Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah H. Sipuan, S.Ag.,MM melalui Kasi Bimas Islam DR. Rusman Saleh, M.Pd mengatakan tujuan dilakukannya survey lapangan ke Desa-desa yang ditetapkan guna mengetahui Intensitas Kerukunan Umat Beragama di Kabupaten Bengkulu Tengah.
“Terpilihnya kesemua desa yang ditetapkan tersebut sebagai Desa Sadar Kerukunan karena masyarakatnya beragam dari beberapa etnis dan kepercayaan atau agama,” kata Kasi Bimas Islam .
Berdasarkan hasil survey lapangan Tim dari Kantor Kemenag Kab. Bengkulu Tengah dan Balitbang Kemenag RI kondisi dari kesemua Desa yang ditetapkan terlihat sangat harmonis, damai, saling menghormati dan saling menghargai antar sesama umat beragama, dan sampai saat ini tidak pernah terjadi konflik baik intern maupun antar umat beragama.
“Aspek penilaian itu dinilai dari bagaimana mereka mampu bergotong royong meski dari latar belakang agama yang berbeda-beda Semuanya bisa saling menghargai. Walaupun mayoritas muslim, namun bisa mengayomi warga lainnya yang beragama lain,” jelas Rusman Saleh.